SEMARANG – Kepala LPPM Unika Soegijapranata Semarang Prof Andreas Lako menyebutkan, setidaknya 22 penelitian lanjutan milik staf pengajar Unika Soegijapranata Semarang berhasil lolos didanai oleh Kementerian Ristek dan Dikti.
Puluhan penelitian tersebut berasal dari berbagai fakultas dan program studi yang ada di Unika. "Ya, riset yang lolos Dikti termasuk kategori penelitian lanjutan. Karena penelitian yang lolos itu sudah diajukan pada 2015 lalu. Kemudian diterima pada awal 2016 dan akhirnya disetujui," paparnya kemarin di Kampus Unika.
Guru besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis ini mengatakan, penelitian yang lolos tersebut merupakan penelitian sentralisasi dan desentralisasi. Untuk sentralisasi merupakan penelitian yang sebelumnya menjadi usulan pemerintah pusat. Dapat berbentuk fundamental, strategis nasional ataupun kementerian.
Sementara desentralisasi, yakni ajuan dari kalangan akademisi atau pendidik dengan prosedur pengajuan proposal ke Dikti. ”Dosen Unika terus didorong membuat penelitian yang dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas. Keinginan dari kampus kami adalah keilmuan yang ada di sini manfaatnya dapat dirasakan, mampu mendorong tumbuhnya pengetahuan, peradaban serta kemanusiaan," paparnya.
Sebagai university of social responsibility, Unika sejak 2010 terus menciptakan karya melalui penelitian yang dilakukan oleh para dosennya. Selain demi menjalankan tridarma perguruan tinggi, melalui penelitian dapat menjadi bukti dan bentuk pengabdian.
"Unika terus berusaha melakukan penelitian dan pemberdayaan masyarakat melalui program-program yang dikembangkan oleh LPPM," ucapnya. (susilo himawan)
sumber : www.koran-sindo.com