Senat Mahasiswa Universitas (SMU) merupakan organisasi Badan Legislatif pada tingkat universitas yang anggotanya terdiri dari perwakilan mahasiswa dari setiap fakultas. Jumat, (23/09) SMU melakukan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) periode 2022-2023 yang diadakan di Selasar Thomas Aquinas.
Acara yang dilaksanakan pada hari itu merupakan debat dan uji publik dengan menampilkan visi dan misi calon ketua/wakil ketua terkait idealisme yang akan diterapkan selama menjabat menjadi ketua dan wakil ketua sekaligus menguji kelayakan dan kualitas visi-misi calon ketua/wakil BEMU periode 2022-2023. Selain itu, pihak Unika Soegijapranata juga menyiapkan paslon Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dengan memilih Soegija muda yang penuh semangat serta berteladan Hoi Aristoi maka pada kesempatan pemilihan BEMU menampilkan juri-juri seperti; (1) Dr. Berta Bekti Retnawati, SE. M.Si selaku Wakil Rektor Akademik Kemahasiswaan dan Alumni, (2) Rotumiar Pasaribu S.S., M.I.Kom selaku Dosen Ilmu Komunikasi, serta (3) Agnes Arie Mientarry Christie S.E., M.Si., Akt. Para juri ini memiliki indikator penilaian seperti substansi, gagasan dan solusi, etika penyampaian, dan kerjasama tim.
Persyaratan untuk mendaftarkan diri sebagai calon ketua dan wakil BEMU 2022 adalah sebagai berikut:
- Surat kesediaan mencalonkan diri;
- Terdaftar sebagai mahasiswa aktif yang ditunjukkan dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
- Untuk Ketua minimal mahasiswa semester IV dan untuk wakil minimal mahasiswa semester II
- Memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) untuk ketua minimal 3,00 dan untuk wakil minimal 2,75 ditunjukkan dengan transkrip nilai
- Telah dan bersedia mengikuti Latihan Kepemimpinan Tingkat Lanjut (LKTL)
“Rangkai acara ini diawali dengan pendaftaran berkas ketua dan wakil ketua. Kemudian setelah pendaftaran ada wawancara dan panelisnya dari teman-teman ketua BEM fakultas beserta bu Berta, pak Siswanto dan pak Anto. Kemudian setelah wawancara ada technical meeting dan dilanjutkan kampanye pembentukan tim sukses dan hari ini melakukan debat dan uji publik,” terang Fransiskus Adrian Krisnata selaku Komisi Organisasi dan Kaderisasi sekaligus Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa.
Pemilihan penerus Ormawa ini diharapkan dapat menghasilkan mahasiswa yang mampu menjadi jembatan bagi setiap mahasiswa yang ada di Unika Soegijapranata, sehingga menciptakan iklim pendidikan yang menyenangkan dan membangun relasi yang baik dengan segenap civitas akademika.
“Output yang secara general kita ingin adanya regenerasi ketua dan wakil ketua BEMU yang baru untuk melanjutkan periode selanjutnya. Untuk output secara spesifiknya kita ingin organisasi di Unika Soegijapranata itu terus berkembang dan mengepakkan sayapnya jadi tidak selalu stagnan/diam di satu titik tapi terus bergerak,” lanjut Adrian.
Setelah melewati masa Orasi dan Uji Publik, calon pasangan BEMU akan menghadapi “Hari Tenang” yang dimana calon pasangan tidak diperbolehkan melakukan kampanye atau promosi mengenai visi-misi mereka. Setelah menghadapi ‘hari tenang’ maka akan dilakukan pemilihan secara langsung oleh seluruh mahasiswa universitas secara langsung, umum, bebas, jujur dan adil. Setelah memperoleh suara terbanyak maka akan ditetapkan surat keputusan yang dikeluarkan oleh penanggung jawab organisasi kemahasiswaan.
Adrian juga menyatakan bahwa, organisasi mahasiswa ini adalah organisasi yang pengurusnya adalah mahasiswa dan mereka mempunyai tugas untuk menjalin komunikasi dengan rektorat (di tingkat universitas) dan dengan dekanat (di tingkat fakultas), maka menjadi peran sentral bagi senat mahasiswa untuk berperan netral dan bisa membangun kehidupan manusia yang lebih baik.
“Semoga teman-teman pengurus baru, para soegija muda mempunyai semangat yang penuh untuk mengawali kepemimpinan BEMU periode depan. Teman-teman yang menjadi pasangan calon dapat menerapkan visi dan misi dan menerapkan kepemimpinan di dalam pengurusan ormawa. Kemudian kami dari teman-teman panitia juga akan bersikap netral tidak memihak satu dan lainnya,” terang Evaditus Kresna Yuvisan selaku Ketua Senat Mahasiswa sekaligus Ketua Panitia Pengawas Pemilu. (Kris)