SEMARANG (jatengtoday.com) — Dosen UIN Walisongo Semarang bersama dosen Unika Soegijapranata kolaborasi mengadakan pelatihan pembuatan sabun dari sampah organik rumah tangga.
Menurut dosen UIN Walisongo Teguh Wibowo, selama ini sampah organik belum banyak tersentuh. Sampah rumah tangga yang sering diolah hanya plastik bungkus makanan, botol minuman, kaleng, dan sejenisnya.
“Sampah organik seperti sayuran dan buah sering dibuang begitu saja. Padahal dari segi manfaat sangat banyak,” ujarnya, Selasa (1/11/2022).
Tim pengabdian masyarakat dari dua kampus berbeda itu lantas tergerak untuk mengajari mengolah sampah organik kepada masyarakat di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sido Rahayu Sodong Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Pendampingan dilakukan secara berkelanjutan, diawali dengan pelatihan pembuatan larutan kompleks hasil fermentasi limbah organik atau garbage enzyme.
Teguh yang merupakan dosen kimia mengungkapkan, cara pembuatan garbage enzyme cukup sederhana. Bahan yang digunakan adalah sampah sayuran atau buah, air dan molases (sebagai sumber glukosa).
Tiga bulan setelah pembutan garbage enzyme baru diadakan pelatihan pembuatan sabun.
“Kegiatan dibuat jeda cukup lama karena pembuatan garbage enzyme membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Selama jeda dilakukan pemantauan garbage enzyme yang sudah dibuat,” jelasnya.
Dosen dari Unika Soegijapranata, Amrizarois Ismail menambahkan, dibutuhkan pendampingan langsung oleh para akademisi untuk ikut serta membangun peradaban yang ada di masyarakat.
“Perguruan tinggi juga harus kolaborasi untuk memberikan sumbangsih keilmuan kepada masyarakat guna meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia,” ujar Amri yang juga Direktur Griya Riset Indonesia ini. (*)
editor : tri wuryono