SEMARANG, suaramerdeka – Potensi bisnis yang masih bisa digali di Kota Semarang, yakni adanya cluster untuk kuliner yang sesuai tema khusus makanan tradisional, dan lainnya, seperti saat ini di Pandanaran merupakan kawasan makanan di kota ini dan harus ditata. Hal tersebut diungkapkan Rektor Unika Soegijapranata Prof Yohanes Budi Widianarko.
“Kalau ditata sedemikian rupa, Semarang akan jadi sebagai pusat kuliner, seperti adanya penataan trotoar untuk mendukung kegiatan kuliner,” katanya, Sabtu (12/3).
Tak hanya itu menurutnya di Kota Semarang minimal harus punya museum jamu dan cafe jamu karena Jawa Tengah juga merupakan salah satu penghasil produk jamu. “Saya melihat hal itu juga potensi di Semarang, karena selain dikenal dengan makanan khasnya, wingko, moci dan lunpia,” katanya.
Sedangkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meyampaikan, lamanya perijinan ada beberapa faktor penyebabnya. Hal ini berkaitan dengan kelengkapan administrasi atau tidak. Sehingga pihaknya harus melakukan pengecekan kembali. “Kami juga akan melaksanakan pembangunan khususnya berupa penunjang sarana dan prasarana, seperti infrastruktur untuk mendukung iklim usaha atau bisnis di Kota Semarang,” katanya.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com