Bekerja sama dengan Open University Netherland dan Kievit Indonesia, Fakultas Teknologi Pertanian Soegijapranata Catholic University (SCU) atau lebih dikenal dengan Unika Soegijapranata menyelenggarakan International Hybrid Seminar bertajuk “Management In The Food Industry” pada Selasa, 20 Juni 2023 di Kampus 2 SCU, BSB City.
Seminar Internasional yang dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) ini menghadirkan Prof. Dr. Ir. Harold R. Krikke, selaku dosen Open University dan Aryono Bambang Ardhyo, selaku Direktur Kievit Indonesia sebagai keynote speaker.
Kievit Indonesia sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur produk krimer. Berdiri sejak tahun 2003 dan berpusat di Jakarta, Kievit Indonesia merupakan anak dari perusahaan FrieslandCampina, perusahaan susu yang berbasis di Amersfoot, Belanda.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh para civitas akademika FTP SCU serta Open University Netherland dan para praktisi di berbagai industri pangan ini, Aryo menjelaskan tentang World Class Operations Management (WCOM) atau Manajemen Operasional Kelas Dunia yang telah banyak dikembangkan dan diimplementasikan di FrieslandCampina Kievit Indonesia sejak lama, “dan berdasarkan hasil audit memang pabrik- pabrik yang berada di Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara pabrik-pabrik yang berada di negara lainnya,” tambahnya.
“Fokus dari WCOM adalah continuous improvement dalam tiga aspek, yaitu people, process, dan result,” tambah Dr. Victoria Kristina Ananingsih, S.T., M.Sc., selaku koordinator kegiatan ini.
Aryo menjelaskan aspek people yang berfokus pada mentoring, training, consulting, serta counseling dan aspek process yang berkaitan dengan efektifitas dan efisiensi perlu diperhatikan dan difasilitasi agar dapat meningkatkan sumber daya manusia dalam industri pangan, “sehingga result (hasilnya) juga akan mengikuti,” tambah Kristiana.
Prof. Krikke yang didatangkan langsung dari Belanda juga berkesempatan membagikan hasil penelitiannya tentang Close Loop in Food Supply Management, “uniknya hasil penelitian tersebut dinyatakan dalam bentuk business game yang langsung disampaikan ke peserta,” tambah Dr. Kristina.
Prof. Krikke juga menjelaskan pentingnya pengaplikasian 10R (refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, recycle, dan recover) dalam industri pangan guna mendukung keberlanjutan pangan.
“Dengan bumi yang sekarang degraded, pentingnya food supply chain (keberlanjutan pangan) diadaptasi di food industry,” tambah Katharina Ardanareswari, S.T.P., M.Sc., Ph.D., selaku dosen FTP SCU serta moderator seminar ini, terkait penelitian yang dilakukan Prof. Krikke.
Beliau menganggap pentingnya kegiatan ini sebagai jembatan mahasiswa antara teori yang mereka pelajari dengan keadaan di lapangan, “kita berusaha mengisi itu (ilmu manajemen pangan) dengan (rutin) mengundang para praktisi di industri pangan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan dihadirkannya dua dosen tamu dalam kegiatan ini merupakan salah satu dari sekian banyak implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
“Kami bukan model yang nyuapi lagi, tapi kami memperluas resources (sumber daya) yang bisa mereka akses, supaya mereka bisa lebih mandiri dalam pembelajaran,” tambahnya. [Humas SCU/Hil]