Merupakan kampus berakreditasi unggul sekaligus perguruan tinggi terbaik se-Jawa Tengah, membuat Soegijapranata Catholic University (SCU) menjadi tujuan banyak mahasiswa dari berbagai daerah. Selain itu, SCU yang menyabet peringkat 20 besar universitas terbaik di Indonesia menurut UniRank juga mengundang ketertarikan mahasiswa dari luar pulau jawa untuk belajar di sana.
Bukan hal yang mengangetkan bila kampus tersebut menampung banyak mahasiswa dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Mulai dari suku, ras, bahkan agama. Hal ini tentunya mematahkan anggapan bahwa SCU hanya menerima mahasiswa berlatar belakang agama katolik.
Menurut keterangan Dr. Ferdinandus Hindiarto, Rektor SCU, saat ini bahkan seperempat populasi mahasiswanya merupakan muslim. “Angka dari Promosi dan Rekrutmen Mahasiswa (PRM) itu mencapai 20% (mahasiswa muslim). Karena itu banyak juga mahasiswa SCU yang berhijab. Dosennya pun tidak melulu harus katolik. Jadi kita sudah selesai tentang masalah keberagaman,” ujarnya.
Soegijapranata Learning Model
Sejalan dengan hal tersebut, SCU telah mempersiapkan metode pembelajaran khas untuk mahasiswanya, yaitu Soegijapranata Learning Model (SLM). Dalam hal ini, khususnya mendorong mahasiswa bisa belajar sekaligus mengambil input dari banyak tempat. Hal tersebut diupayakan SCU lewat berbagai forum diskusi mahasiswa. Upaya tersebut tertuang dalam model Cooperative Learning dalam SLM.
“Membawa karakteristik mahasiswa yang heterogen dan berbeda-beda, supaya mereka bisa saling belajar, berdiskusi, dan mendengarkan. Ini perlu juga disesuaikan dengan hal-hal yang relevan dengan mahasisswa, termasuk latar belakang mereka,” ujar Dr. Dra. Lucia Hernawati, M.S, dosen Fakultas Psikologi sekaligus Tim Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) SCU.
Joyful SCC
Beliau hadir di tengah 16 dosen SCU dalam Joyful SLM Coaching Clinic (SCC). Kegiatan ini diselenggarakan LP3 SCU pada Selasa, 9 Januari 2024 di Gedung Mikael, Kampus 1 SCU Bendan. Lewat LP3, SCU berupaya mempertajam kemampuan dosennya dalam menerapkan Cooperative Learning.
“Dosen akan memberikan suatu kasus dan mereka akan berdiskusi dalam sebuah kelompok. Harapannya, mereka bisa turut saling mengenal dan belajar di sana, bukan hanya sebatas memberikan solusi atas kasus yang dihadirkan,” tambah Dr. Lucia.
Pelatihan ini hadir tiap bulannya dengan berbagai topik yang berbeda sebagai bentuk penajaman penerapan SLM oleh para dosen.
“Beruntung karena kegiatan semacam ini yang bisa membantu para dosen dalam menangani permasalahan mengajar. Apalagi untuk menemukan metode yang cocok digunakan dalam suatu pembelajaran,” ujar salah satu peserta, Bayu Widiantoro, MSn, dosen Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) SCU.