(Suaramerdeka) – SEMARANG, Merespon program terbaru Bank Jateng yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan kredit mitra 25 dan 02, Unika Soegijapranata akan melakukan pendampingan kepada pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) menyukseskan progam tersebut. Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr Ir Y Budi Widianarko menyatakan, model pendampingan yang akan dilakukan sama dengan model yang telah diaplikasikan dalam program Kuliah Kerja Usaha (KKU) selama ini.”Kami mempunyai program KKU sama halnya KKN dimana setiap kelompok mahasiswa melakukan pendampingan terhadap satu kelompok UMKM. UMKM yang didampingi banyak yang berkembang dan menjadi lebih baik maka konsep ini kami tawarkan ke Bank Jateng begitu mendengar mengeluarkan program kredit mitra 25 dan 02,” kata Prof Budi usai penandatanganan naskah kerja sama antara Unika Soegijapranata dengan Bank Jateng, Dinas Koperasi dan UMKM Jateng serta PT Telkom Divre IV Jateng-DIY, di Gedung Mikael kampus setempat, Senin (2/5).
Dengan kerja sama ini diharapkan, dana yang disediakan oleh Bank Jateng bisa digulirkan dan berkesinambungan ke semua kelompok UMKM yang ada. Kelompok UMKM yang didampingi mahasiswa melalui program KKU, khusus untuk wilayah Semarang dan sekitarnya.”Mahasiswa yang mengikuti program KKU setidaknya harus mendampingi UMKM sebanyak 14 kali, kalau terlalu jauh di luar kota mereka keberatan. Pendampingan ini niscaya bukan cuma dilakukan oleh Unika saja tetapi juga perguruan tinggi lainnya. Jika ini dapat berjalan maka model KKU kami diadopsi oleh seluruh perguruan tinggi yang melakukan pendampingan,” tutur pria yang menyebut program Kredit Mitra 02 dan 25, sangat bagus untuk menuntaskan kemiskinan.
Unika Soegijapranata menurutnya, tidak mungkin memonopoli tugas besar dalam melakukan pendampingan UMKM. Menurutnya jika sebuah program yang bagus dimonopoli, tidak ada gunanya dan hasilnya. Kampus yang berada di kawasan Bendan Kota Semarang itu sudah menjalankan program KKU selama 16 tahun.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menyatakan, pendampingan merupakan bagian penting dari penyaluran kredit Mitra 25 dan 02. Disamping memonitor apakah usaha yang dilakukan masyarakat bisa terus berjalan, juga mendampingi UMKM dengan memberikan pelatihan-pelatihan sehingga jangan sampai usaha hanya bertahan dalam jangka waktu satu sampai dua bulan saja.”Identifikasi sejak awal menjadi bagian penting pula karena kredit ini tidak menggunakan agunan. Agunan hanya kejujuran pelaku usaha dan usaha yang dijalankan. Dengan identifikasi dari awal lebih baik, resiko penyaluran kredit menjadi lebih kecil,” paparnya.
Bank Jateng sambungnya, menyiapkan dana sebesar Rp 50 miliar untuk kredit Mitra 02 sedangkan untuk kredit Mitra 25 sebesar Rp 350 miliar dan bisa lebih besar mencapai dua sampai tiga kalinya. Untuk program kredit Mitra 25 dalam dua bulan sejak diluncurkan masih kata dia, sudah menyalurkan Rp 15,148 miliar dengan 784 kreditur UMKM sedangkan kredit Mitra 02 masih dalam tahap pendaftaran. “Masyarakat bisa mendaftar dahulu, lalu didata kemudian didatangi untuk melihat usahanya, dikelompokkan bagi yang mengajukan seorang diri dan dilakukan pendampingan,” terang pria yang akrab disapa Nano itu.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi