Pesatnya peningkatan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) meningkatkan angka pengangguran selama pandemi COVID-19. Di Jawa Tengah sendiri, angkanya melonjak hampir 50% dari sekitar 300.000 orang menjadi lebih dari 500.000 orang memasuki tahun 2020-2021.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah, Eddy S. Bramiyanto, MM. Beliau hadir dalam Kuliah Umum “Be A Genuine Entrepreneur” yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Soegijapranata Catholic University (SCU). Kegiatan ini berlangsung di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada Rabu, 19 Juni 2024.
Lebih lanjut, Eddy menuturkan penurunan angka angkatan kerja tersebut berbarengan dengan peningkatan rasio kewirausahaan. “Upaya pemulihannya kami mencoba untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap UMKM,” terang Eddy.
Saat ini, ada lebih dari 189.000 UMKM yang menjadi lingkup dampingan Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah. Berbarengan dengan koperasi, UMKM ikut berkontribusi sebanyak 12% terhadap tonggak perekonomian Jawa Tengah.
Berkaca pada hal tersebut, Eddy dan pihaknya terus menggarap peningkatan kualitas UMKM, khususnya dalam hal SDM dan pemasaran produk. “Menjadi PR besar bagaimana men-support UMKM untuk naik kelas, karena pondasi perekonomian kita kuat berkat adanya usaha mikro ini,” pungkasnya.
Sejalan dengan itu, Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Kerja Sama FEB SCU, Linggar Yekti N, PhD melihat UMKM seakan menjadi senjata Indonesia bertahan dari berbagai goncangan ekonomi. “Secara statistik juga terlihat bahwa jumlahnya (UMKM) lebih banyak dibandingkan perusahaan-perusahaan besar,” tegasnya.
Hal ini juga turut menarik perhatian Business Management Chair Department Brigham Young University (BYU) – Idaho, USA, Shane T. Wasden, Ed.D. Akademisi Amerika tersebut menyoroti banyaknya usaha mikro yang bermunculan akibat pandemi COVID-19, khususnya di Jawa Tengah.
Dalam forum yang sama, Shane menuturkan para pelaku usaha harus pandai melihat peluang di masyarakat. Lebih dari itu, tantangan untuk menjawab masalah di masyarakat menurutnya menjadi kunci UMKM untuk bisa berkembang.
“Memaksa untuk terus berinovasi, sehingga bisa membantu kita menargetkan konsumen dan pasar yang dituju seperti apa,” lanjut Shane.
Selain Shane dan Eddy, kuliah umum ini juga menghadirkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Semarang, Arnaz A. Andrarasmara, MM. Ia pun membagikan kiatnya terjun dalam dunia bisnis, khususnya kepada para pelaku UMKM yang hadir. Selain itu, kegiatan ini juga mengundang antusiasme mahasiswa beserta dosen FEB SCU.
Adapun kuliah umum ini merupakan bentuk kerja sama FEB SCU dengan BYU Idaho melalui Fulbright Program. Kegiatan ini juga turut melibatkan Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah dan KADIN Kota Semarang.