Tim Mahasiswa Program Studi Psikologi Soegijapranata Catholic University (SCU) berhasil meraih Juara III dalam Psychological Infographic National Competition (PINC) 2024. Mereka adalah Christabel Keisha, Mikael Ewaldo Karo Karo, dan Nursila Asti Putri Dewi. Kompetisi ini diselenggarakan secara daring oleh Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) pada 15 Agustus – 20 September 2024. Ada sebanyak 19 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam lomba infografis ini.
Sekilas Topik
Mengangkat topik Shared Psychotic Disorder (SPD) melalui sebuah kasus pembunuhan/bunuh diri yang terkenal, Burari Deaths. Kasus ini melibatkan 11 anggota keluarga yang ditemukan tewas secara misterius di New Delhi, India pada 2018 lalu. Penyelidikan mengungkapkan adanya kemungkinan bahwa seluruh keluarga ini terpengaruh oleh delusi yang diturunkan dari satu individu ke seluruh anggota keluarga.
Mereka menyoroti aspek psikologis dari kasus bunuh diri tersebut dengan fokus pada gangguan SPD yang terjadi ketika delusi seorang individu dapat “menular” kepada orang lain yang memiliki hubungan dekat. Mereka menjelaskan proses terjadinya fenomena ini dalam keluarga korban Burari Deaths, di mana seorang kepala keluarga mempengaruhi pikiran anggota keluarga lainnya untuk melakukan bunuh diri secara serentak.
Latar Belakang dan Motivasi
Pilihan untuk mengangkat topik tersebut bermula dari ide Asti. Ia merasa bahwa kasus bunuh diri massal ini belum banyak dibahas. Setelah menyaksikan serial dokumenternya di Netflix, mereka terinspirasi untuk mengeksplorasi fenomena psikologis SPD yang menjadi latar belakang peristiwa tragis tersebut.
Dalam prosesnya, mereka melakukan riset mendalam dan menyusun sebuah infografis yang menghubungkan fenomena ini dengan dinamika keluarga korban. “Awalnya kami iseng ikut karena tidak ada biaya pendaftaran dan hadiahnya juga cukup menarik. Kami juga ingin mengisi waktu libur semester dengan kegiatan bermanfaat,” ujar Christabel.
Berbeda dengan Asti, kompetisi infografis ini adalah yang pertama kalinya bagi Christabel dan Ewaldo. “Asti pernah mengikuti perlombaan infografis dengan penyelenggara yang sama di tahun lalu. Ewa kami ajak karena sejak dulu ia memang tertarik dengan persoalan terkait dengan kasus bunuh diri,” tambah Christabel.
Karena hal tersebut, ketiganya tidak berekspektasi tinggi untuk menang, mengingat skala kompetisi yang nasional. Ewaldo pun merasa sangat senang dan bangga karena hasil ‘iseng’ yang ditekuninya dapat membuahkan hasil.
“Jujur paling pertama adalah kaget. Saya sudah berusaha untuk tidak berekspektasi tinggi karena lomba ini skalanya nasional. Apalagi pengumumannya dimulai dari Juara 1. Juara 1 dan 2 terlihat cukup detail dan solutif, sedangkan infografis kami memunculkan studi kasus,” kesannya.
