Tiga mahasiswa Soegijapranata Catholic University (SCU), Raveena Alifiya Sahara (Ilmu Komunikasi ’21), Florencia Angela Santoso (Psikologi ‘21), dan Kevin Hartono (Sastra Inggris ’22) berkesempatan mengajar Bahasa Inggris di University of St. La Salle – Integrated School (USLS – IS ) Bacolod, Filipina. Ketiga mahasiswa tersebut mengajar di sekolah yang dinaungi USLS tersebut selama 25 hari, terhitung pada 12 Agustus hingga 5 September 2024. Kegiatan tersebut merupakan program magang yang terealisasi berkat jalinan kerja sama Faculty of Language and Arts (FLA) SCU dengan College of Education USLS yang dimulai 2022 lalu.
Selama mengikuti program magang, ketiga mahasiswa ikut terlibat dalam berbagai kegiatan pendidikan dan kebudayaan. “Kami belajar beradaptasi dan menjadi guru yang baik sambil memahami bahasa, budaya, dan daya tarik Filipina,” ungkap Veena, sapaan akrab Raveena.
Mereka membantu guru di kelas, menilai tugas siswa, dan memimpin sesi pengajaran langsung. Selain itu, mereka juga berpartisipasi dalam kegiatan Campus Tour di USLS, observasi kelas di Departemen Komunikasi, Bahasa Inggris, Sains, dan Psikologi, serta mengeksplorasi destinasi wisata di Bacolod.
Magang ini juga memungkinkan mereka menjalin relasi lebih dekat dengan mahasiswa dari berbagai negara yang belajar di USLS. Beberapa mahasiswa tersebut di antaranya berasal dari Filipina, Prancis, Jepang, Cina, Korea, Vietnam, Taiwan, dan Bangladesh.
“Mereka sangat terbuka dan ramah, jadi asyik nongkrong dan bereksplorasi bersama,” kesan Florencia. Berkat itulah, Flo, sapaan akrabnya, bisa pengalaman serta memperluas jejaring internasional.
Walau begitu, bukan berarti mereka tidak mendapatkan halangan selama mengikuti magang. Bagi Kevin, tantangan tersebut ditemuinya ketika harus mengajar dalm satu kelas besar yang diisi kurang lebih 45 siswa. “Rasa gugup menjadi kendala utama, karena kami dipantau oleh guru pengajarnya saat itu,” ungkapnya.
Kendati demikian, Veena, Flo, dan Kevin sepakat bahwa magang ini bukan hanya memperkaya pengetahuan akademis, melainkan juga memperluas pemahaman mereka tentang budaya yang berbeda, sehingga membantu dalam menjalin hubungan lintas budaya.