Menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Soegijapranata Catholic University (SCU), Keuskupan Agung Semarang (KAS) menyelenggarakan Kursus Akuntansi, Perpajakan, dan Bisnis. Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa, 12 November 2024 di Gedung Justinus, Kampus 1 SCU Bendan.
Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi SCU, Robertus Setiawan Aji N., PhD menuturkan ada 8 romo KAS yang ikut berpartisipasi dalam pelatihan ini. “Mereka adalah romo yang bertanggung jawab di bidang-bidang linear yang kaitannya dengan ekonomi, seperti pengembangan unit bisnis, laporan keuangan, dan sebagainya,” ungkapnya di sela pelatihan.
Kedelapan romo tersebut menurut keterangan Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Kerja Sama FEB SCU, Linggar Yekti N, PhD bertanggung jawab dalam bidang ekonomat, pengembangan unit bisnis, dan karitatif di KAS. Selain itu, beberapa peserta juga merupakan romo dari berbagai paroki yang dinaungi KAS.
Bidang Ekonomi
Adapun materi yang disampaikan mulai dari akuntansi, perpajakan, sistem pengendalian internal, manajemen aset, hingga pengembangan bisnis.
“Dari pelatihan ini ada gambaran mana aspek yang memerlukan dukungan, karena jika kaitannya dengan pengembangan bisnis tidak bisa dalam waktu singkat. Apalagi karena Gereja merupakan organisasi non-profit, pasti perlakuannya berbeda. Tidak menutup kemungkinan pula jika ada bisnis Gereja yang orientasinya profit, maka pastinya butuh pengetahuan tentang pajak di sana,” jelas Linggar.
Sejalan dengan itu, pengetahuan yang dibagikan dalam pelatihan tersebut penting bagi para romo untuk nantinya bisa diaplikasikan untuk mendukung kebutuhan Gereja. Pihaknya pun siap memberikan pendampingan lebih lanjut jika dirasa perlu. Dalam hal ini, khususnya di bidang akuntansi, termasuk pelaporan keuangan, perpajakan, hingga pengembangan unit bisnis.
Lebih lanjut, Linggar menuturkan pihaknya menerima permintaan langsung dari Uskup KAS, Mgr. Rubiyatmoko untuk ikut terlibat dalam meningkatkan kapasitas para romo. Menurut keterangannya, KAS berencana merutinkan kegiatan serupa untuk para romo mengingat pelatihan sejenis baru pertama kali diselenggarakan.
“Rencananya akan dikonsep seperti kursus berseri dalam grup-grup di bawah 10 pastor atau romo. Diskusinya pun diharapkan bisa lebih intens agar dapat meningkatkan keterampilan, skill, serta kompetensi dari para romo,” lanjutnya.
Untuk satu angkatan satu grup kecil, para romo akan mengikuti pelatihan selama 2 hari setiap minggu dalam jangka waktu sebulan.