Search
Close this search box.

Bangunan Bukan Sekedar Tumpukan Material

SM 13_06_2016 Bangunan Bukan Sekedar Tumpukan Material
Penulis buku “Building In Indonesia 1600 – 1960″ Cor Passchier, seorang arsitek asal Belanda saat membedah bukunya di Gedung Hendricus Constanta Kampus Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata, Senin (13/6).

SEMARANG, – Suatu kota tidak akan hidup jika tak mempunyai bangunan-bangunan lama, demikian juga seorang arsitek tidak hanya medesain bangunan baru dengan menghancurkan bangunan lama tetapi juga mengerti sejarah dari bangunan tersebut. Menurut arsitek asal Belanda Cor Passchier, melihat bangunan tidak hanya melihat jendela atau pintunya saja tetapi juga kontek dibalik dibangunnya bangunan tersebut.
“Bangunan bisa mulai dari apa bangunan itu, dimana dibangun, kenapa dibangun dan siapa yang merancangnya. Bangunan di Indonesia yang masih bertahan sampai sekarang dan disaksikan, merupakan bangunan-bangunan yang dibangun pada saat VOC datang ke Indonesia,” kata Cor dalam bedah buku “Building In Indonesia 1600 – 1960″ di Gedung Hendricus Constanta Kampus Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata, Senin (13/6).
Bangunan yang dibangun pada masa VOC, rata-rata berupa gudang dan benteng serta bangunan komersial lainnya. Mengingat pada masa itu pemerintah Belanda melalui VOC datang ke Indonesia pada awalnya ingin berdagang.
“Pada era berikutnya bangunan-bangunan kolonial setelah VOC bangkrut, diantaranya bangunan untuk pemerintahan, gereja dan benteng. Bangunan yang ada, tidak bisa lepas dari infrastruktur di sekelilingnya seperti jalan kota dan sanitasi,” paparnya.
Ketika itu Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels juga membangun jalan dari Anyer Banten sampai Pamanukan di ujung timur Pulau Jawa. Pembangunan jalan ribuan kilometer itu diselesaikan hanya dalam waktu dua tahun.
“Daendels saya kira hanya membangun jembatan dan menghubungkan jalan-jalan yang sudah lebih dulu ada,” tambahnya.
Era berikutnya menuju bangunan modern, di antaranya Gereja Blenduk di Semarang dan Gereja Immanuel di Jakarta. Di Gereja Blanduk di Semarang misalnya, selain adanya kubah di atas bangunan, juga dipasang tangga besi yang didatangkan langsung dari Belanda.
Periode berikutnya dibangun bangunan-bangunan yang merupakan proyek dari pemerintah kolonial, untuk menjelajah seluruh pelosok negeri. Bangunan-bangunan tersebut masih dapat ditemui sampai saat ini, antara lain stasiun kereta api dengan bahan-bahan dari dalam negeri karena industrialisasi saat itu sudah terjadi.
Bangunan-bangunan selain mempunyai arti dan mengandung nilai sejarah yang tidak ternilai, juga perlu diberi arti. Tujuannya masih kata dia, bangunan dapat bertahan supaya tidak hilang.
“Misalnya saja hotel Oranje (Majapahit) di Surabaya, hotel tersebut mempunyai arti bagi masyarakat Indonesia. Di hotel tersebut sempat terjadi insiden penyobekan bendera usia Perang Dunia II sehingga masih bertahan sampai saat ini,” paparnya.
Bangunan lama, sambungnya, perlu dibangkitkan meaningnya (arti) di balik bangunan tersebut sehingga tidak hanya sekedar tumpukan material belaka. Konservasi menurutnya, bukan hanya urusan arsitek belaka tetapi juga urusan profesi lainnya.
“Pengusaha juga tidak asal hanya membongkar begitu saja untuk kepentingan ekonomi. Banyak bangunan bersejarah yang sudah tidak bisa disaksikan lagi karena dibongkar dan dibangun bangunan lain di atas tanahnya,” papar Cor.
Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata B Diah Susanti MA PhD menyatakan, bedah buku ini sangat dekat dengan fakultasnya yang concern pada masalah lingkungan, sejarah dan kontek urban perkotaan.
Sementara Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Jawa Tengah Satrio Nugroho menyatakan, buku yang ditulis Cor Passchier sangat menarik. Bedah buku ini merupakan kesempatan bagus dan langka. Bisa dijadikan referensi karena sangat sulit mendapatkan dokumentasi antara 1600-1960.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com

Tag

Facebook
Twitter
LinkedIn
Email
WhatsApp
Kategori
Nih jawaban buat kalian yang masih bingung benefit beasiswa masuk di SCU dan biaya kuliahnya yang affordable. Kalau udah paham langsung gassss yaa! 

Daftar online
pmb.unika.ac.id 

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H ✨

#IdulAdha
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Gak usah galau SNBT ah, goyangin aja bareng D”CEMESH yuk 🤭

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Mau punya dosen asik - asik + suasana kuliah yang joyful? Yuk, buktikan sekarang!

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Namanya proses ada aja lika likunya, tapi jangan sampai salah pilihan, karna hanya SCU yang nyenengin ☺️ 

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Hola ✨ yuk manfaatkan kesempatan mendapatkan Beasiswa Christian Youth di SCU. 

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#BeasiswaKuliah
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
Kuliahnya seasik ini di @dkvscu, tempat yang tepat buat explore kreativitasmu 🫰

Daftar online
pmb.unika.ac.id

#DKV
#PTSTerbaikJawaTengah
#JoyfulCampus
#JoyfulLearning
This error message is only visible to WordPress admins
There has been a problem with your Instagram Feed.

Share:

More Posts

Send Us A Message

jojobetCasibom GirişDeneme BonusucasibomMeritking Girişholiganbet girişbaywincasibomcasibom girişdeneme bonusuCASİBOM GÜNCELgrandpashabet giriş