Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum dan Komunikasi (BEMF-HK) Soegijapranata Catholic University (SCU) menyelenggarakan Seminar Kajian “Perlindungan Jurnalis di Indonesia: Realita vs Idealisme.” Merupakan program kerja tahunan BEMF-HK SCU, kali ini Seminar Kajian diselenggarakan di Gedung Albertus, Kampus 1 SCU Bendan pada Sabtu, 29 Juni 2024. Adapun forum ini diikuti oleh 45 peserta yang berasal dari berbagai instansi, mulai dari siswa SMA hingga perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SCU maupun kampus lain.
Ketua Pelaksana Seminar Kajian 2024, Soli Deo Glorius Gulo menilai topik yang diangkat merupakan bentuk keprihatinan terhadap kekerasan yang dialami oleh para jurnalis di Indonesia. Seminar ini bertujuan membahas permasalahan tersebut dengan seorang jurnalis dan seorang dosen hukum dalam forum publik. Kegiatan ini menghadirkan 2 narasumber, yaitu Elizabeth Florence Warikar, S.I.Kom, M.I.Kom, seorang jurnalis yang kini menjadi dosen aktif di Program Studi Ilmu Komunikasi SCU serta Donny Danardono, S.H., Mag.Hum, dosen Ilmu Hukum SCU yang juga berlatar belakang Ilmu Filsafat.
Seminar Kajian 2024 menerapkan konsep komunikasi transaksional, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya atau menanggapi materi yang telah disampaikan oleh narasumber. Terdapat dua sesi pemaparan materi oleh narasumber dan satu sesi pembahasan studi kasus oleh moderator. Setiap selesai sesi, peserta dipersilakan untuk bertanya atau memberikan tanggapan berdasarkan argumen mereka.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada peserta dan masyarakat mengenai profesi jurnalis, perlindungan jurnalis di Indonesia, dan hukum-hukum yang melindungi jurnalis. Elizabeth membahas realita yang dialami oleh jurnalis, baik dari pengalaman pribadinya maupun pengalaman sejawatnya. Beliau menekankan betapa kerasnya profesi jurnalis yang sering harus mempertaruhkan nyawa saat mengumpulkan informasi.
Bersamaan dengan itu, Donny menyampaikan materi dari sudut pandang hukum di Indonesia. Ia menegaskan bahwa jurnalis harus bergabung dengan organisasi jurnalis resmi agar dapat dilindungi oleh undang-undang jika menghadapi masalah hukum.
