Kepala Campus Ministry (CM) Universitas Katolik (Unika) Weetebula Nusa Tenggara Timur (NTT), Rm. Petrus Mali, Pr mengakhiri kunjungannya di Soegijapranata Catholic University (SCU) pada Jumat, 15 September 2024. Pada akhir kunjungannya, ia berpamitan dengan Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi, Robertus Setiawan Aji N, PhD, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Sumber Daya, Dr. Agnes Advencia C, dan Kepala CM SCU, Rm. Sbastianus Prasetya Aditama N, Pr di Gedung Mikael, Kampus 1 SCU Bendan.
Adapun kunjungan tersebut dalam rangka melakukan studi banding ke CM SCU. Terhitung sejak 27 Agustus 2024, Rm. Petrus telah melakukan kunjungan studi banding selama 3 minggu. Ia pun banyak berdinamika bersama Rm. Prasetya dan mahasiswa anggota serta pengurus CM SCU.
“Unika Weetebula baru membuka kampusnya kira-kira 2 tahun ini, lalu CM-nya juga baru mulai dikembangkan. Maka dari itu bersama-sama kami studi banding dan belajar,” ungkap Rm Prasetya.
Di tengah keberagaraman, Rm. Petrus senang melihat antuasiasme para Orang Muda Katolik (OMK) di SCU dalam berbagai kegiatan kerohanian. Bukan hanya di dalam, Rm Petrus juga mengutarakan kebanggaannya melihat para OMK SCU turut aktif terlibat dalam kegiatan kerohanian di luar kampus.
Hal tersebut menurutnya tidak terlepas dari pendampingan yang diberikan CM SCU kepada para mahasiswa. “Senang dan bahagia melihat teman-teman di SCU yang didampingi oleh CM imannya sangat kuat di tengah-tengah kota yang mayoritas muslim,” ungkap Rm. Petrus.
Dalam kunjungannya, Rm. Petrus juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan kerohanian, termasuk memberikan pendampingan kepada mahasiswa baru. “Banyak berdinamika di kelas dengan mahasiswa baru, khususnya pada juga ikut memberikan materi saat pengenalan pencegahan kekerasan seksual dan bullying,” sambung Rm. Pras.
Melalui program baru CM SCU, Rm. Petrus juga berkesempatan memberikan pendampingan kerohanian kepada siswa di berbagai sekolah di Kota Semarang. Bersama CM SCU, ia pun diajak ikut mengunjungi SMAN 5 Semarang pada akhir studi bandingnya.
Program ini menurutnya perlu dilanjutkan agar peran CM bukan hanya sebatas di universitas, melainkan bisa menyentuh OMK di berbagai sekolah. Sejalan dengan itu, Rm. Petrus pun tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal mengadaptasikan program serupa di Unika Weetebula. Menurutnya, CM SCU perlu meningkatkan frekuensi kunjungannya ke sekolah-sekolah, khususnya sekolah negeri untuk memenuhi kebutuhan kerohanian OMK di sana.
“Bukan hanya siswanya, gurunya juga bisa disentuh. Jadi mereka bisa disatukan untuk rekoleksi,” pungkas Rm. Petrus.
