Fakultas Psikologi Soegijapranata Catholic University (SCU) berdiskusi bersama jajaran kepala sekolah beserta guru dari berbagai sekolah di Ibu Kota Nusantara (IKN). Mereka bertukar gagasan secara online dalam Rapat Koordinasi Program CerDAS IKN SCU-Astra pada Senin, 18 Desember 2023.
Rapat ini sekaligus merupakan sosialisasi dalam mempersiapkan kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Karakter Cermat, Dinamis, Antusias dan Sinergis (CerDAS). Program ini sendiri rencananya akan dilaksanakan mulai Januari hingga Agustus 2024.
Nantinya, tim gabungan dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi SCU akan membina sekolah di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Total ada 11 SD, 2 SMP, dan 2 SMK yang akan menerima pendampingan dari SCU dan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR).
“Kerja sama antara SCU dengan Yayasan Astra sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu yang fokusnya lebih ke arah kekerasan sekolah di Kabupaten Manggarai Timur. Kalau sekarang tujuannya agak sedikit berbeda, yaitu bagaimana caranya membangun Sekolah Ramah Anak (SRA),” ujar Kinanti Widyaningsih, MPsi, Psikolog, dosen Fakultas Psikologi SCU.
SRA sendiri adalah institusi pendidikan yang mampu menjamin, memenuhi, serta menghargai partisipasi peserta didiknya. SRA juga harus mampu memberikan perlindungan peserta didik dari kekerasan serta diskriminasi selama mengenyam pendidikan.
Guru, siswa, hingga para orang tua akan diberikan pelatihan dalam mengembangkan karakter CerDAS. “Karakter ini merupakan core value dari Yayasan Astra sendiri. Setelah proses ini akan disusun suatu kebijakan sekolah CerDAS agar tercapainya SRA,” tambah Kinanti.
Tujuan dan Upaya Pendampingan
Selain mengimplementasikan karakter CerDAS, program ini sekaligus bertujuan untuk mendorong pendampingan guru yang lebih aktif kepada siswa yang bermasalah. Selain itu, guru juga diharapkan dapat melakukan asesmen kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran berbarengan dengan program tindak lanjutnya.
Bersamaan dengan itu, guru juga diharapkan dapat melakukan pemetaan minat dan bakat siswa. Pemetaan ini penting dilakukan agar guru dapat menerapkan prinsip diferensiasi dalam pembelajaran.
Hal tersebut penting untuk mendukung terciptanya Satuan Pendidikan Ramah Anak yang menjadi capaian dalam program kerja sama ini. “Kami di sini fokusnya memberikan pendampingan terkait pendidikan karakter. Sangat besar harapannya untuk bisa memberikan lingkungan yang aman bagi warga sekolahnya. Bagaimana caranya menciptakan lingkungan yang disiplin tanpa kekerasan di dalamnya,” terang Kinanti.
SCU bersama YPA-MDR juga menggagas banyak langkah konkret untuk mendukung tercapainya tujuan ini. Salah satunya yaitu Seminar Karakter CerDAS untuk SRA. Mereka juga mengadakan berbagai program pengembangan kepada siswa, guru, kepala sekolah, dan orang tua.
Selain itu, SCU dan YPA-MDR juga membekali Komite Perlindungan Anak di sana dalam membuat kurikulum ramah anak serta mekanisme pengaduan tindak kekerasan.