Sejak hampir dua tahun lalu, Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata berkomitmen mewujudkan ekosistem yang menyenangkan di lingkungan kampus. Utamanya pada kegiatan belajar mengajar. Munculnya slogan “#nyenengke” dan “Joyful Learning” menjadi wujud komitmen SCU dalam hal ini. Tidak ketinggalan adanya Joyful Soegijapranata Learning Model sebagai kurikulum khas SCU.
Bukan hal mudah, tentunya seluruh civitas akademika harus ikut terlibat dalam membudidayakan kesukacitaan ini. Tidak terkecuali para dosen yang merupakan ujung tanduk SCU. Mengingat bahwa merekalah yang berhadapan langsung dengan mahasiswa.
Mempertajam Kompetensi Dosen
Lewat Teaching Capacity Building (TCB), Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) SCU melatih para dosen muda untuk mengembangkan ekosistem Joyful Learning. “Pembekalan sebelum mereka berkarya lebih lanjut di SCU,” tutur Kepala LP3 SCU, Dr Heny Hartono.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu (9/8) sampai Jumat (11/8) lalu di Griya Paseban, Semarang. Ada 24 dosen baru yang mengikuti kegiatan bertema “My Calling and My Passion as an Educator” ini.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu dari rangkaian TCB II dan III yang akan diselenggarakan mendatang. Berbeda dengan yang pertama, dua kegiatan ini ditujukan untuk dosen yang telah berkarya di SCU. “Yang II untuk yang sudah berkarya 15 tahun ke bawah. III yang 15 tahun ke atas,” jelas Dr Henny. Bukan lagi pembekalan, dua kegiatan ini berfokus pada pengayaan. “Jadi professional development training. Untuk meningkatkan kapasitas mengajarnya,” tambah Dr Henny.
Komitmen SCU dalam Pemberdayaan Dosen
Bukan pertama kali, TCB merupakan agenda rutin LP3 SCU setiap 2-3 tahun sekali. Bahkan, kegiatan ini diwajibkan untuk para dosen baru. “Karena SCU serius dalam menggarap dosen-dosennya,” tegas Dr Henny. Tahun lalu, kegiatan serupa juga diselenggarakan dengan melibatkan 22 dosen baru.
Karena tidak semua dosen mempunyai latar belakang pendidikan, Dr Henny menilai pentingnya kegiatan ini dalam membekali para dosen. Mulai dari filsafat pendidikan hingga kemampuan interpersonal dan konseling merupakan beberapa pelatihan yang dihadirkan. “Tentang kurikulum itu apa. Silabus itu apa. Metode mengajar seperti apa yang harus diterapkan,” tambah Dr Henny.
Kuriake Kharismawan, M.Si, dosen Fakultas Psikologi SCU menyampaikan pentingnya kemampuan interpersonal dan konseling bagi para dosen, terutama dosen wali. Beliau menganggap pentingnya bagi dosen menyamakan frekuensi dengan lawan bicaranya. “Memberikan kesan yang baik ketika berbicara. Dengan membahas apa yang disukai oleh lawan bicara,” tambahnya.
Dalam waktu dekat, LP3 SCU akan mengumpulkan peserta TCB dalam TCB Alumni Gathering. “Kita sambil memonitor. Gimana implementasinya di kelas-kelas? Sudah seru apa belum?” jelas Dr Henny. [Humas SCU/Hil]