Untuk kesekian kalinya, Unika Soegijapranata kembali mengadakan ATGW (Arising the Grateful Winner) untuk melatih para mahasiswa baru agar semakin mendalami nilai-nilai yang diilhami oleh Mgr Soegijapranata.
ATGW 2018 dilaksanakan mulai hari Selasa (9/1) hingga Rabu (28/2) yang dibagi dalam 12 gelombang dan diikuti oleh kurang lebih 1600 mahasiswa dengan mengambil tema besar “Transformasi Inspiratif” dan mengambil slogan Kritis, Kreatif, Visioner, Peduli dan Tangguh. Pengambilan tema serta slogan pada kegiatan ATGW di tiap tahunnya didasarkan pada visi dari Unika Soegijapranata yaitu seluruh potensi dikembangkan untuk menghasilkan karya bagi Tanah Air dengan memadukan antara keunggulan profesional dan pribadi secara utuh yang menjadi ciri khas Universitas Katolik.
Selain untuk mengilhami visi dari universitas, ATGW juga diperlukan karena Unika melihat perlunya pelatihan hard skill dan soft skill yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Di samping itu, mahasiswa peserta ATGW diharapkan dapat menentukan personal goal setting masing-masing sebagai sarana untuk penentuan target hidup sehingga dicapai kemenangan pribadi dalam menghadapi tantangan zaman tanpa lupa bersyukur.
“Acara ATGW di hari pertama, tiap peserta diperkenalkan dengan arti dari kritis, kreatif, visioner, dan peduli. Pada bagian kritis, kami memperkenalkan kepada para mahasiswa mengenai bagaimana mencari persoalan, sedangkan kreatif berperan dalam mencari solusi dari persoalan yang ditemukan. Visioner memberikan pemahaman mengenai berbagai kemungkinan yang muncul selama proses mencari solusi dari tiap persoalan. Solusi yang dihasilkan tentunya berdampak pada bidang lainnya sehingga dapat dihasilkan beberapa solusi. Nilai peduli yang kami berikan diharapkan dapat memberikan awareness terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan di hari kedua, mahasiswa akan diajak melakukan exposure. Dari kegiatan exposure tersebut, kita dapat melihat nilai-nilai kepedulian yang telah ditanamkan di hari pertama dan juga ketangguhan tiap peserta. Hal ini penting karena seringkali ketika merasa lelah dan ingin berhenti, ketangguhan menjadi nilai penting di balik itu” jelas Bu Anda sebagai trainer
“Sebagai implementasi nilai kritis, kreatif, dan visioner, kami memberikan tantangan bagi tiap mahasiswa untuk membuat prototype suatu inovasi barang yang dapat berguna bagi Indonesia di masa depan. Dari tantangan ini, kami menuntut mahasiswa untuk berpikir kritis tentang permasalahan di Indonesia dan menuntut kreativitas kita dalam membuat suatu barang yang menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Dari barang yang telah dibuat, perlu dipikirkan apakah barang tersebut dapat berguna untuk jangka yang lebih panjang. Disinilah, kami melatih mahasiswa untuk menjadi seseorang yang visioner. Untuk melatih kepedulian, kami mengajak mahasiswa untuk memainkan Game Kapal Karam. Dalam game ini, kami menggali kepedulian mahasiswa untuk saling menolong satu sama lain dimana dalam satu kelompok mahasiswa harus saling menjaga teman lainnya agar tidak berada di luar batas yang telah ditentukan” tegas Vian sebagai Co-trainer. (Cal)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi