“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud) setiap tahunnya melalui Program Dharmasiswa memberikan 650 beasiswa kepada para mahasiswa asing. Dan seleksi bagi mahasiswa asing yang mendaftar beasiswa, Kemdikbud menyeleksi berdasarkan peminatan mahasiswa, selanjutnya oleh Universitas penerima mahasiswa asing akan menyeleksi berdasarkan akademik dan kemampuan adaptasi mahasiswa asing tersebut. Dari 50 universitas atau perguruan tinggi di Indonesia yang bersedia menerima mahasiswa asing, Unika Soegijapranata menempati peringkat ke-3 sebagai universitas yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa asing,” tutur Musa Yosep, S.Ip, M.Ak dari Sekretariat Beasiswa Unggulan dan Dharmasiswa, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada saat berkunjung untuk pengambilan gambar para mahasiswa asing yang belajar jamu di Fakultas Teknologi Pertanian, Unika Soegijapranata pada hari Senin (3/4) di Laboratorium Kuliner Gedung Albertus Lantai 2 Unika Soegijapranata.
Baru Unika Soegijapranata yang Tawarkan Studi Jamu
Lebih lanjut dijelaskan, "Menurut kami, mahasiswa asing yang belajar mengenai jamu sebagai salah satu varian pengobatan herbal Indonesia di Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata sangat menarik karena jamu merupakan bagian dari budaya Indonesia dan dalam Program Dharmasiswa ini dikembangkan oleh 2 bidang ilmu yang diperkenalkan kepada para mahasiswa asing yaitu Bahasa Indonesia dan Seni Budaya Indonesia. Dari 50 universitas di Indonesia, pembelajaran mengenai jamu, baru Unika Soegijapranata yang menawarkan kepada mahasiswa asing. Harapan kami program ini akan selalu tumbuh dan berkembang sehingga dapat meningkatkan hubungan kerjasama yang semakin baik antar negara maupun antar universitas, sehingga dampak dari adanya kerjasama ini akan meningkatkan kualitas dan meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat internasional" jelas Musa.
"Untuk Program Dharmasiswa di Unika Soegijapranata pada tahun 2017 ini berdasarkan catatan kami sudah 70 mahasiswa asing yang telah mendaftar dan lolos seleksi tahap I, selanjutnya kami serahkan kepada Unika Soegijapranata untuk menentukan berapa jumlah mahasiswa asing yang nanti disetujui. Hal ini menandakan ilmu mengenai jamu yang menjadi salah satu varian pengobatan herbal di Indonesia cukup diminati sehingga dimungkinkan untuk ditindaklanjuti tidak hanya pada tahap pengenalan saja tetapi bisa juga pada tingkat akademik dalam studi lanjut S-2 maupun S-3 yang kami juga fasilitasi" pungkas Musa. (Cal)