Menjelang tahun ajaran baru 2021-2022, Unika Soegijapranata sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik se-Jawa Tengah versi Kemendikbud tahun 2019 dan 2020, telah mempersiapkan banyak hal terkait pelaksanaan kegiatan pembelajarannya di masa pandemi covid-19 yang kita semua belum tahu kapan akan berakhirnya.
Namun yang pasti, adanya kondisi yang merubah banyak tatanan selama masa pandemi covid-19 ini menjadi perhatian khusus oleh pihak Unika Soegijapranata untuk bertransformasi dan beradaptasi serta berinovasi supaya kegiatan pembelajaran maupun pelayanan ke berbagai pihak yang terkait dengan Unika Soegijapranata semakin lancar dan tidak menemui hambatan.
Salah satu penghargaan atas kebijakan Unika Soegijapranata dalam merespon pandemi ini adalah dengan diterimanya anugerah dari LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah yang menyatakan bahwa Unika Soegijapranata terpilih menjadi salah satu PTS di Jawa Tengah yang patut diapresiasi prestasinya selama ini dalam mendukung kebijakan pemerintah khususnya dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mendikbudristek di LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah.
Seperti yang dipaparkan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika Soegijapranata Dra Cecilia Titiek Murniati MA PhD mengenai diterimanya anugerah MBKM tahun 2021 oleh Unika Soegijapranata dari LLDIKTI Wilayah VI pada Senin lalu (23/8).
“Sekitar bulan Juni 2021, ada sosialisasi dari LLDIKTI Wilayah VI tentang pelaporan program MBKM yang didalamnya ternyata ada delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang harus dipenuhi oleh universitas. Jadi kita harus memenuhi delapan indikator IKU yang meliputi (1) Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak (2) Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus (3) Dosen Berkegiatan di Luar Kampus (4) Praktisi Mengajar di Dalam Kampus (5) Penelitian Dosen Digunakan oleh Masyarakat (6) Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia (7) Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif (8) Program Studi Berstandar Internasional,” terangnya.
Apa yang dilakukan oleh LLDKTI ini sebetulnya merupakan hal yang bagus karena dengan pengisian database di masing-masing universitas ini penting dan baik. Sementara bagi Unika hal tersebut juga seiring dengan program universitas sehingga tidak banyak menemui kendala dalam proses pengisiannya, dan akhirnya kita mendapat anugerah MBKM ini yang diberikan oleh LLDIKTI Wilayah VI.
Kita bersyukur atas anugerah yang diberikan kepada Unika Soegijapranata, artinya kita berharap dengan anugerah ini, dapat semakin memacu kita supaya di masa mendatang para mahasiswa dan masing-masing program studi di Unika dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan tinggi, tandasnya.
Siap Inovasi agar Tidak Terdisrupsi
Sedangkan Wakil Ketua Yayasan Sandjojo-Unika Soegijapranata sekaligus Ketua Yayasan RS Telogorejo, dr PK Singgih Koesbintoro MM dalam sebuah wawancara juga menegaskan bahwa ada satu hal yang harus diperhatikan terkait upaya agar tidak terdisrupsi oleh kemajuan teknologi digital yang semakin pesat lajunya di era pandemi ini.
“Di era disrupsi ini kita harus punya creativity yang luar biasa, innovative, analytical thinking, dan collaboration,” ungkap dr Singgih.
Hal tersebut karena konsep zaman dulu dengan zaman sekarang sudah berbeda, oleh karena itu jika kita tidak cepat dalam menyesuaikan dengan keadaan sekarang, sementara pasarnya berubah, zamannya berubah, dan teknologinya juga sudah berubah, sedangkan kita masih memakai yang dulu, maka akan ditinggalkan oleh siapa pun dan “tidak bisa hidup”. Karena itu suka tidak suka harus cepat berubah menyesuaikan dengan keadaan sekarang.
Lebih dari itu, kita juga harus selalu melakukan critical thinking, yaitu selalu siap bertransformasi karena adanya perubahan teknologi yang sangat cepat. Dan Unika Soegijapranata diharapkan bisa berkolaborasi dengan siapa pun di seluruh dunia, karena saat ini ada teknologi yang namanya MOOC (Massive Open Online Courses) dan 6 G, maka harapannya Unika dengan teknologi yang dimiliki bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi lain dari luar negeri, sehingga bisa ‘Go International’. Namun yang terpenting dan utama yang juga tidak boleh hilang di Unika adalah nilai wisdom, budi pekerti atau values, karena nilai-nilai yang ada di Unika tersebut menjadi kekhasan yang membedakan dengan perguruan tinggi yang lain, pungkasnya. (FAS)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi