Unika Soegijapranata menambah doktor baru di bidang ilmu lingkungan, Selasa 22 Maret 2022.
Doktor baru Unika Soegijapranata di bidang ilmu lingkungan itu bernama Promovenda Susana Adi Astuti S Pi MM MSi. Dia menamatkan S3 di Program Studi Doktor dan Ilmu Lingkungan (PDIL).
Judul disertasi Susana Adi Astuti adalah Pengaruh Kecerdasan Eksistensial, Kepribadian dan Determinasi Motivasi Diri Terhadap Perilaku Ramah Lingkungan, dengan Perilaku Terencana Sebagai Pemediasi.
Dalam disertasi itu, Susana mengalamatkan objek kajiannya pada semua SMA Adiwiyata atau sekolah yang berbasis lingkungan.
“Saya penelitian di 74 sekolah SMA negeri dan swasta. Hasilnya ada 866 guru dan siswa yang menjadi sampel penelitian terkait topik yang diangkatnya,” ujarnya.
Susana menjelaskan untuk berperilaku ramah lingkungan, dibutuhkan faktor internal seperti kecerdasan eksistensial, motivasi determinasi diri dan kepribadian.
Namun ketiga potensi yang ada pada siswa ini akan semakin tumbuh dan berkembang ketika ada variabel yang memediasi.
“Yang memediasi yaitu sikap, norma norma subjektif dan kontrol diri siswa serta instensi. Kemudian kenapa saya angkat penelitian dengan fokus remaja? Karena mereka terutama yang masih SMA itu masih berada dalam tahap pencarian jati diri,” jelasnya.
Tanpa ada pemahaman mendalam terhadap jati diri dan lingkungannya maka remaja rawan melakukan sikap yang kurang bertanggungjawab.
Sementara di sisi lain, kaum remaja merupakan golongan strategis yang di masa depan bakal menjadi generasi penerus bangsa dan potensial menjadi pemimpin.
“Kaum remaja ini potensial menjadi pemimpin yang transformasional di masa depan. Oleh karena itu perlu dikaji perilaku ramah lingkungan,” terang dia yang merupakan Direktur Holiparent Research and Education itu.
Ia mengaku mengangkat topik dan judul itu lantaran selama ini penelitian yang ada hanya sebatas membahas kesadaran lingkungan, kepedulian, hubungan antara keduanya.
“Nah tapi kenapa sudah ada pengetahuan dan kesadaran malah masih ada yang belum ramah lingkungan. Padahal secara nyata dia berada di sekolah adiwiyata,” ucap alumni S1 Perikanan Universitas Diponegoro Semarang dan S2 Magister Manajemen STIE IPWI itu.
Atas adanya hal itu, Ia menyebut masih ada konsep pemahaman yang tertinggal ataupun belum terbuka. Menurutnya ada faktor internal dan eksternal yang menyebabkan hal itu. Faktor internal yakni kecerdasan eksistensial, motivasi determinasi diri dan lain lain.
Lalu alasannya memilih remaja di SMA adalah karena mereka masih berada dalam tahap pencarian jati diri dan sedang mengalami kebingungan.
“Remaja pada posisi strategis untuk menjadi pemimpin lingkungan di masa depan, maka penting untuk mengkaji perilaku ramah lingkungan di kalangan mereka,” ujarnya.
Dari desertasi ini Susana berharap hasil penelitiannya dapat menjadi masukan bagi institusi untuk melakukan evaluasi dari semua program yang sudah dilakukan,
“Evaluasi itu tidak hanya pada keberhasilan sekolah adiwiyata, tetapi juga evaluasi dan perbaikan terhadap faktor internal yang menyertai,” pungkasnya.
Dalam ujian dsertasi ini sebagai ketua penguji internal adalah Dr Ferdinandus Hindiarto (Rektor Unika) Sekretaris Penguji Dr Florentinus Budi Setiawan MT, serta penguji internal oleh Prof Dr Y Budi Widianarko MSc, dan Dr Tukiman Taruno Sayogo dan penguji eksternal dari Undip yaitu Prof Dian Ratna Sawitri SPSi MSi PhD.