Deredia, band yang beraliran beraliran jazz yg menyanyikan lagu era 50-an tampil menghibur penonton di SoegiJazz 2022. Dengan penampilan khasnya, Deredia sukses mengajak penonton bersenang-senang, berdansa dan bernyanyi bersama.
Dibuka dengan penampilan sang vokalis, Louis Sitanggang yang sedikit dramatik, lagu demi lagu mengalun memenuhi venue yang berada di parkiran Laroka, kawasan Kota Lama Semarang.
Tak hanya ikut bernyanyi, para penonton juga berdansa dan berjoget mengikuti irama dan arahan sang vokalis. Interaksi Louis dengan penonton juga membawa suasana lebih ceria di SoegiJazz 2022.
Deredia membawakan 11 lagu yang dikemas dengan khas era 1950an. Seperti lagu Nurlela, Rasa Sayang, Nona Jaman Sekarang, dan Mana Dimana. Kemudian lagu dari album Bunga dan Miles seperti Kisah Mencari Seorang Raja yang mengundang jerit tawa penonton.
Salah seorang penonton, Vernon Astipa berdecak kagum dengan penampilan Deredia malam tadi. Konsep yang unik dan bisa membangun suasana panggung.
“Lagunya easy listening dan ceria. Meskipun baru pertama kali dengar, tapi amazing sekali sampai lagu terakhir,” kata Vernon, Minggu (25/9/2022) malam.
Keluar Kandang, Bersenang-senang Bersama Deredia di SoegiJazz 2022
Ketua Panitia SoegiJazz 2022, Benediktus Danang Setianto mengungkapkan, gelaran tahun ini merupakan yang keenam kalinya. Pertama kali, Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata menyelenggarakannya di tahun 2015.
“Kali ini berbeda dari SoegiJazz sebelumya. Karena biasanya hanya dilakukan di kampus untuk menyambut mahasiswa baru. Tapi kali ini kita akan membuka diri untuk memperkenalkan lebih luas potensi kampus tentang musik jazz ke masyarakat yang lebih luas,” bebernya.
Benny, sapaan akrabnya melanjutkan, prinsipnya adalah mendekatkan jazz ke kehidupan kampus. Termasuk dengan menggali potensi kampus agar lebih bisa memunculkan keahlian mereka ketika mereka bermusik, khususnya di SoegiJazz.
“Tidak hanya mengajak mahasiswa, kami mengajak juga dosen dan karyawan atau tenaga pendidikan untuk bisa memunculkan kepiawaian mereka dalam bermusik jazz,” imbuhnya.
Untuk SoegiJazz di tahun ini, pihaknya mengangkat tema atau konsep yang sesuai dengan Festival Kota Lama. Apalagi, dengan lokasi yang ada di cagar budaya, maka ia memanfaatkan lokasinya senada dengan jenis musik yg ditampilkan.
“Karena kami bekerjasama dengan Festival Kota Lama maka memang kita meminta mereka yang muncul di panggung Soegijazz 2022 ini membawakan lagu-lagu lama. Untuk untuk musiknya lebih atur untuk sound quality,” pungkas Benny.
#https://lenterajateng.com/bersenang-senang-bersama-deredia-di-soegijazz-2022/