BANDUNGAN – Tibalah hari terakhir proses kaderisasi pengurus OMK Campus Ministry Unika Soegijapranata (Minggu, 08/10/2017). Sesudah sarapan, mereka merumuskan harapan baru untuk menjadi pelayan dengan sepenuh hati di reksa pastoral kampus. Harapan-harapan itu dirumuskan berdasarkan komitmen yang mereka bangun untuk memberikan yang terbaik kepada sesama rekan mahasiswa dalam rangka reksa pastoral.
Pada kesempatan itu, mereka saya minta menyebutkan nama panggilan kesayangan masing-masing. Dengan nama panggilan kesayangan itu, mereka kuajak untuk bernyanyi dan menari sesuai dengan gaya setiap empat orang yang disebut dalam nyanyian secara bergantian.
Lagu yang kutawarkan untuk dinyanyikan adalah sebagai berikut: Panggilah namanya, panggilah (saya menyebut nama seseorang, misalnya: Alfa…) Itulah namanya. [Alfa yang saya sebut, wajib menyebut nama teman lain sesudah kalimat: Panggilah, namanya, panggilah…. Bagian ini diulangi sebanyak empat kali, dengan masing-masing nama yang disebut secara berurutan.]
Sesudah empat nama disebut oleh masing-masing yang bersangkutan yang disebut sebelumnya, empat orang yang disebut namanya itu maju ke tengah untuk berunding membuat sebuah gerak-tarian yang unik, apa pun gayanya. Pada saat itulah, peserta lain menyanyikan syair ini: Kupikir-pikir, satu, dua, tiga. Kupikir-pikir, satu, dua, tiga. Kupikir-pikir, satu, dua, tiga, ikut mereka.
Nah, keempat orang tadi mulai menari sesuai yang mereka putuskan dengan iringan nyanyian yang syairnya seperti ini: Ikut, ikut, ikut mereka. Ikut, ikut, ikut mereka. Ikut, ikut, ikut mereka. Sekarang ganti.
Begitulah lagu tersebut diulang-ulang hingga semua disebut dan membuat gerak-tarian yang diikuti yang lain. Lama maupun singkatnya tergantung dari jumlah orang yang ikut serta dalam dinamika tersebut.
Dengan menyanyikan dan membuat gerakan sesuai kreativitas masing-masing, mereka diajak untuk menyadari bahwa mereka dipanggil dan diutus sesuai dengan nama mereka masing-masing. Diharapkan mereka pun dapat menjawab panggilan dan perutusan itu dengan tulus, ikhlas dan sukacita. (bersambung)