Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi tidak perlu melibatkan pihak perguruan tinggi (PT) terkait rencana mengaudit Terminal 3 Bandara Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), pasca banjir yang merendam terminal itu Minggu (14/8/2016) kemarin.
“Menhub Budi Karya lebih baik melibatkan organisasi profesi yang mempunyai keahlian konstruksi dan manajemen bandara,” kata Kepala Lab Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno di Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Banyak alasan mengapa Menhub Budi Karya lebih baik menggaet kalangan profesional, dibandingkan memililh kalangan Perguruan Tinggi. “Selama ini, pihak PT belum ada yang mempunyai kekhususan mengelola bandara,” jelas Djoko saat dikonfirmasi Beritatrans.com itu.
Namun begitu, dia sepakat audit terhadap Terminal 3 Bandara Soetta secepatnya dilakukan. Dengan begitu, akan bisa diketahui penyebab banjir yang memalukan sekaligus mencari solusi agar Terminal 3 Bandara Soetta tidak sampai kebanjiran saat hujan turun.
“Kasus Terminal 3 yang kebanjiran tidak boleh terulang lagi. Masalah ini menyangkut kredibilitas dan nama baik Indonesia sebagai bangsa dimata dunia khususnya investor dan wisatawan yang akan berkunjung ke Tanah Air,” kilah Djoko.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan melibatkan tim dari universitas untuk melakukan survei terhadap kekurangan yang ada di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Hal ini menyusul permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk dilakukan survei berkala sebelum Terminal 3 resmi beroperasi penuh tahun depan.
Menhub Budi Karya menjelaskan, Wapres JK meminta pihaknya bersama AP II untuk melakukan survei terhadap pelayanan dan pengelolaan terminal 3, termasuk dengan menampung keluhan dari masyarakat. Agar survei lebih kredibel, pihaknya akan membuat sebuah badan dengan melibatkan tim dari luar.
Mantan Bos AP II ini menambahkan, beberapa universitas dan perguruan tinggi akan dilibatkan seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjajaran, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Katakanlah ITB akan evaluasi dalam hal teknologi, UI aksesabilitas, UGM survei layanan, Unpad juga. Itu universitas yang kredibel. Kita tau kami belum sempurna,” tandasnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta PT Angkasa Pura II belajar dari kesalahan yang terjadi pasca sepekan pengoperasian Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Terminal yang digadang-gadang akan menyaingi Changi Airport di Singapura ini telah mulai beroperasi pada 9 Agustus 2016.
Namun, terminal tersebut belum dioperasikan secara penuh. Saat ini, pengoperasian baru sekitar 40% dan ditargetkan akan mulai beroperasi penuh pada Maret 2017.
Tautan : http://beritatrans.com