Wisudawan cumlaude atau terbaik sangat didambakan oleh banyak mahasiswa saat menyelesaikan pendidikannya, baik sarjana maupun tingkat yang lebih tinggi.
Tentunya, selain menyandang IPK (indeks prestasi kumulatif) tinggi, menjadi wisudawan cumlaude juga harus berprestasi pada suatu bidang.
Empat tahun lalu, Devina Gunadi meluncurkan virtual assistant untuk memudahkan masyarakat menonton pertunjukan kesenian tradisional di Kota Semarang.
Devina adalah satu dari 196 mahasiswi Unika Soegijapranata Semarang yang berhasil menyandang wisudawan cumlaude.
Kala itu, saat masih duduk di bangku semester 4, perempuan kelahiran 1999 ini telah melakukan publikasi tingkat nasional dengan judul “Aspek Teknis Pengelolaan Asisten Virtual untuk Wayang Orang Ngesti Pandawa”.
Wisudawan terbaik Unika Soegijapranata dengan IPK 3,93 itu telah merumuskan sebuah terobosan ketika belum pandemi Covid-19. Jauh sebelum perusahaan-perusahaan sekarang ini menggandrungi layanan tersebut.
Devina mengartikan virtual assistant atau juga dikenal asisten virtual itu merupakan layanan berbasis digital untuk mengetahui sebuah informasi yang dicari khalayak luas.
Lubuk hatinya tergugah menjadi semangat untuk mengkampanyekan kesenian tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia, yakni wayang orang terhadap generasi saat ini.
“Saya lihat masyarakat Indonesia, bahkan Semarang pun kurang tertarik dengan budaya tradisional,” kata gadis berdarah Tionghoa itu kepada JPNN.com Jateng di sela-sela prosesi wisuda, Sabtu (18/6).
Dia memilih wayang orang lantaran melihat eksistensi Ngesti Pandawa yang rutin menggelar pertunjukan drama berbahasa Jawa setiap pekan.
“Virtual assistant itu sangat membantu masyarakat yang masih belum tahu cara nonton dan memesan tiketnya,” katanya.
Ketika menengok pagelaran wayang orang di kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Kota Semarang yang begitu aktif, terbesitlah cara memudahkan masyarakat mendapatkan informasi pertunjukan berbasis digital.
“Melihat itu, saya menginisiasi untuk mengefektifkan proses tersebut dengan membikin virtual assistant pada 2018,” ujar wisudawan double degree tersebut.
Perempuan yang menempuh jurusan akutansi dan sistem informasi 2017 ini menyebut melalui asisten virtual, jadwal yang dicari akan didapatkan para calon penonton.
“Jadi dari rumah pakai handphone sudah bisa melihat jadwal penayangan Wayang Orang Ngesti Pandawa,” jelas Devina.
Hingga kini, ide cemerlangnya telah berhasil menangkap generasi milenial untuk berkunjung menonton pertunjukan wayang orang di Ngesti Pandawa.
“Cukup membantu, sudah diluncurkan dan penontonnya menjadi makin banyak hingga sekarang ini,” paparnya.
# https://jateng.jpnn.com/jateng-terkini/3230/keren-devina-ciptakan-asisten-virtual-menonton-wayang-orang
https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/keren-devina-ciptakan-asisten-virtual-menonton-wayang-orang/ar-AAYDDKP?li=BB15J8Hi