Game gawai (gadget) menjadi daya tarik bagi banyak kalangan. Tak hanya anak-anak, orang dewasa tak mau kalah untuk ambil bagian agar bisa menjadi “jagoan” dalam game yang kebanyakan menggunakan jaringan online.
Psikolog Klinis Indra Dwi Purnomo, S. Psi., M. Psi, mengatakan, game online memiliki daya tarik tersendiri. Orang yang bermain seolah akan dibawa dalam dunia game, sehingga menjadi tokoh sentral atau jagoan dalam permainan.
“Game online orang bisa termotivasi untuk main game, istilahnya immersion. Orang itu akan menghayati hingga seolah-olah seperti sebagai gamer-nya (pemainnya). Dia seolah-olah masuk ke dalam dunia permainan itu, seolah-olah jadi pemain (jagoan),” terang Indra, Jumat (25/10/2019).
Menjadi jagoan dalam dunia game, seringkali juga terbawa pada kehidupan nyata. Apalagi, bila gamer tersebut adalah seorang anak. Tak jarang, anak yang kecanduan game akan bertingkah menjadi jagoan di dunia nyata dan menjadikan rekan-rekannya sebagai musuh.
“Jenis game online juga berpengaruh pada perilaku anak yang muncul. Ada klien penghayatan game perang-perangan. Children see children do. Mereka lakukan perilaku seolah jadi hero di perang-perangan. Nah problemnya kadang pukul teman,” cetusnya.
Dia melanjutkan, game gadget juga dilengkapi dengan tantangan-tantangan sehingga orang yang memainkan akan terpacu untuk terus bermain. Setelah menyelesaikan level awal, akan tertantang untuk melanjutkan ke tingkat berikutnya secraa terus-menerus.
“Game online ini tidak hanya ngasih hiburan, tapi juga tantangan yang menarik, challenges. Motivasinya itu seperti orang yang berprestasi. Jadi ada komponen achievement yang membuat orang termotivasi untuk mencapai level tertentu,” tambah Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang ini.
“Game online itu pasti disetting seperti itu, ada targetnya, pencapaiannya. Itu yang membuat mereka termotivasi, pencapaian tertentu,” imbuh dia.
Pria yang sedang menempuh program doktor di Cyberjaya University Medical Sciences Malaysia itu menyatakan, game online juga memberi kesempatan para gamer untuk saling berkomunikasi. Meski hanya komunikasi melalui dunia maya, namun cara ini juga menarik gamer untuk terus menggeluti game online.
“Motivasi selanjutnya selain immersion dan achievement, main game online ini juga karena beberapa orang suka bersosialisasi via online. Di situ dia bisa ngomong-ngomong secara online dengan teman mainnya (dalam atau luar negeri),” jelasnya.