Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang akan mulai melaksakan tatap muka pada Senin 4 Oktober 2021 atau awal pekan depan. Pada perkuliahan tatap muka tersebut, sementara untuk 4 program studi (prodi) yakni magister profesi psikologi, teknik sipil, teknik elektro dan kedokteran.
"Salah satu yang mendasari kami untuk menggelar perkuliahan tatap muka ini antara lain jika kuliah dilakukan secara online terus menerus kami khawatirkan tugas kampus untuk membentuk karakter mahasiswa semakin sulit dilakukan. Sebab kampus tidak hanya tempat untuk transfer pengetahuan, sebab pengetahuan bisa didapatkan lewat digital learning," ungkap Ferdinandus dalam jumpa pers Pelantikan Wakil Rektor Unika, baru-baru ini.
Meski demikian, Rektor Unika menegaskan dalam rencana perkuliahan tatap muka ini dipertimbangkan dengan risiko terukur, persiapan yang hati-hari dan bertahap. Evaluasi perkuliahan tatap muka tersebut akan terus dipantau dengan melihat situasi covid yang berkembang.
Ada beberapa syarat peserta didik yang diperbolehkan mengikuti perkuliahan tatap muka ini. Syarat tersebut yakni berdomisili di Kota Semarang, sudah melaksanakan vaksinasi baik dosis pertama dan kedua serta yang tak kalah penting surat izin dari orangtua.
"Kenapa hanya yang dari Semarang saja? ini terkait persoalan transportasi yang saat ini masih harus melalui persyaratan ketat," jelasnya.
Ia menambahkan berkas-berkas tersebut nantinya akan diunggah di sistem yang dimiliki Unika. Setelah itu, mahasiswa akan mendapatkan barcode yang akan digunakan untuk masuk dan mengikuti perkuliahan di kampus.
”Mahasiswa yang boleh mengikuti kuliah tatap muka 50 persen dari total kapasitas atau jumlah mahasiswa.”
Pihak Unika juga akan menyediakan kamera di depan ruang perkuliahan sebagai peralatan pembelajaran secara hybrid atau blended learning. Dengan demikian, mahasiswa yang belajar dari rumah tetap bisa mengikuti pembelajaran.
"Kami akan terus evaluasi perkembangan. Jika sudah baik, November atau Desember semua prodi bisa masuk. Target berikutnya, jika kondisi pandemi secara nasional sudah membaik, semester depan mungkin bisa normal, tapi tetap dengan disiplin protokol kesehatan," jelasnya.
Sementara, Wakil Rektor Bidang Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni, Berta Bekti Retnawati, menyatakan empat prodi yang membuka perkuliahan tatap muka itu memprioritaskan pembelajaran berbasis pengalaman atau experience learning semisal praktikum, workshop, atau kuliah lapangan.
"Empat prodi ini menjadi prioritas karena tidak maksimal dilakukan online. Mahasiswa Fakultas Kedokteran membutuhkan laboratorium. Ini tidak memenuhi kompetensi jika dilakukan dengan cara online," ucap Berta.
Pihaknya akan mempersiapkannya dengan baik-baik agar pada proses pelaksanaan kuliah tatap muka bisa dilakukan dengan lancar.
"Kami memberanikan diri untuk mengadakan PTM. Namun sesungguhnya, kami hati-hati tetapi harus maju terus. Step by step dengan tidak abai prokes. Kami ingin mahasiswa dan civitas akademika bisa aman dan sehat.