Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC mewisuda 459 wisudawan program diploma, sarjana dan pascasarjana di kampus kawasan Bendan Duwur Semarang, Sabtu (09/09/2017). Lulusan terdiri 6 Diploma III, 38 magister (S2) dan sisanya sarjana dari 12 prodi.
Wisuda periode II Sabtu 9 September 2017 ini merupakan pertama kalinya Rektor Prof Dr F Ridwan Sanjaya mewisuda sejak dirinya dilantik sebagai rektor periode 2017-2021 akhir bulan Agustus lalu, menggantikan Prof Dr Ir Y Budi Widianarkso MSc yang sudah 2 periode menjabat rektor Unika.
Pada sambutannya, Prof Ridwan (panggilan akrab Prof Ridwan Sanjaya-red) menyampaikan tentang keresahan dunia pendidikan yang sempat melanda belum lama ini menyusul statement sebuah perusahaan raksasa teknologi yang menyatakan kalau perusahaan tidak butuh tenaga kerja lulusan perguruan tinggi (PT) jika mereka tidak ada bedanya dengan pekerja biasa lainnya, hanya berbekal ijasah kesarjanaannya.
“Ketika PT tidak bisa memberi jaminan terbaik pada lulusannya dan kepada para penerima kerja, akibatnya perusahaan tidak butuh lulusan PT, kecuali pada lulusan terbaik yang memiliki nilai tambah, yang punya wawasan, cekatan, memahami etika dan etos kerja bagus. Sehingga lulusan jenis ini ada yang beda dan kualitasnya jauh beda dibanding saat mereka masuk dan PT membekali mereka dengan berbagai kompetensi, ketrampilan, softskill, karakter dan lain sebagainya. Kalau yang seperti itu, dipastikan perusahaan akan mau menerima lulusan PT sebagai karyawannya, karena tidak hanya punya gelar sarjana tetapi memang punya nilai-nilai atau hal-hal yang bermanfaat dan dibutuhkan perusahaan” ujar Prof Ridwan Sanjaya.
Prof Ridwan juga menyampaikan perlunya lulusan PT tidak harus jadi karyawan tetapi juga bisa menjadi orang yang membuka lapangan kerja untuk banyak orang. Di era digital seperti ini sangat mungkin terjadi lewat pendirian strat up-start up, usaha-usaha online di semua bidang kerja dan lain-lain. Bahkan ada mahasiswa Unika yang saat skripsi membuat start up masuk 10 besar game andro (dan no 1 untuk kategori simulasi). Prestasi ini sebagai bukti kalau mahasiswa ini siap yang akhirnya banyak investor mendatangani untuk pengembangan lebih lanjut karya mahasiswa tersebut.
“Dia bahkan dalam 6 bulan sudah balik modal pembuatan start up dan kini sudah menuai keuntungan lumayan. Banyak investor menawari kerjasama, namun awalnya orang tua “melarang” dia melakukan pekerjaannya karena masih dianggap “belum bekerja” dimana konsep bekerja orang tua masih sangat konvensional yang diartikan jadi pegawai kantoran atau perusahaan. Sekarang banyak orang hebat karena tidak lagi lihat kalau dirinya harus bekerja secara formal tetapi bekerja nonformal namun menghasilkan banyak uang, seperti bukalapak, tokopedia dan banyak tokoh lain yang akhirnya menjadi penggerak ekonomi negeri ini” ujar Prof Ridwan.
Lebih lanjut menurut Prof Ridwan, generasi sekarang merupakan generasi yang sejak lahir sudah ada teknologi IT (embedded sejak lahir), beda dengan generasi lalu (yang saat ini usai tua) yang lahir sebelum teknologi IT ada. Generasi sekarang sangat paham akan teknologi IT sehingga bisa menerima dan mengembangkan IT sebagai salah satu lahan mencari ilmu sekaligus lahan “pekerjaannya”.
http://www.kampussemarang.com
Sidang Awal SMU dan BEMU SCU Berjalan Sukses
Senat Mahasiswa Universitas (SMU) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)