Kebijakan pemerintah menerapkan pembatasan kendaraan pribadi dengan skema ganjil genap di tol Bekasi barat dan timur pada 12 Maret mendatang dianggap bisa mengurangi kemacetan.
Akademisi Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan kebijakan pemerintah tersebut memang cukup efektif untuk menuntaskan masalah kemacetan di wilayah tol Jabodebek.
Djoko mengatakan bila perlu, kebijakan untuk membatasi kendaraan pribadi dengan skema ganjil genap bisa dilakukan selamanya. Pasalnya, kebijakan yang dihasilkan dari rakor di Kemenko Maritim tersebut hanya bersifat sementara sampai pembangunan LRT rampung.
“Bisa efektif, bila perlu [diberlakukan] selamanya,” kata Djoko kepada Bisnis, Kamis (22/2).
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol Bambang Prihartono mengatakan penerapan itu akan dilakukan di setiap pintu masuk jalan tol Bekasi barat dan Bekasi timur.
Bambang mengatakan kebijakan ini merupakan kesepakatan seluruh stakeholder dalam rapat koordinasi di Kemenko bidang Maritim pada 30 Januari kemarin.
“Hasil rapat ada tiga kebijakan yang disepakati, pertama jam operasional angkutan barang, kedua pembatasan kendaraan pribadi dengan skema ganjil genap dan prioritas layanan angkutan umum,” kata Bambang di Kementerian Perhubungan, Kamis (22/2).
Dalam hal pembatasan kendaraan pribadi dengan skema ganjil genap ini nantinya akan diberlakukan Senin sampai Jumat mulai pukul 06.00—09.00 wib.
“Jadi nanti pada tanggal genap hanya kendaraan plat genap yang bisa masuk tol, tapi untuk yang ganjil silahkan cari pintu tol lain.”