Sejumlah karya sketsa arsitektur milik mahasiswa Unika Socgijapranata, dipamerkan dalam Pagelaran Pameran dan Bedah Karya, belum lama ini.
Pagelaran karya tersebut merupakan rangkaian kegiatan ulang tahun Ke-50 Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata Sejumlah karya sketsa arsitek ditampilkan dan dokumentasi foto pajalanan 50 tahun fakultas itu saat berdiri dengan Unika Atmajaya Cabang Semarang, berganti menjadi Institut Teknologi Katolik Semarang hingga menjadi Unika Sounapramta.
“50 tahun menjadi perjalanan yang cukup panjang untuk melahirkan banyak alumnus dan karya yang luar biasa. Karya alumni dan mahasiswa dipamerkan menjadi satu. Kami baharap paneran ini bisa menjadi ajang silaturahmi dosen, mahasiswa dan alumni Fakultas Arsitektur dan Desain Unika Soegijapranata.â kata Dekan Fakultas Arsitatur Unika Soegijapranata Dra Tyas Susanti belum lama ini.
la menambahkan, arsitek merupakan profesi terhormat dan telah menjadi aset negara karena UU Arsitek yang melindungi profesi tersebut, baru saja disahkan presiden dan segera diberlakukan. Tyas berharap seluruh lulusan arsitek dapat bermanfaat dan berguna bagi pangembangan suatu daerah.
Ketua Program Studi Arsitektur Unika MD Nestri Kiswari menambahkan, dalam acara ini ia menampiIkan pajalanan Fakultas Arsitektur dan Desain selama 50 tahun. Acara ini mengajak alumni untuk bernostalgia melalui rangkaian foto. Selain itu juga menampilkan swasana yang dulu yang berbeda dengan saat ini karena arsitektur masih berada di bawah Fakultas Teknik.
Sejarah
Mengambil istilah Soekarno “Jas Merah” (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah) bahwa Unika Soegijapranata, kata dia, tidak lipas dari sejarah deri tahun 1967 dengan badirinya Unika Atmajaya Cabang Semarang. Pergerakan politik pada masa itu memaksa banyak institusi untuk mmighentikan kegiatannya.
Beberapa tokoh di Unika Atmajaya Cabang Semarang menolak hal tersebut dan mendirikan ITKS hingga 1981 dan tepat pada 1982. tercetuslah nama Unika Soegijapranata. Setelah 50 tahun berdiri, perubahan yang terdapat di Fakultas Arsitek dan tidak Iepas dari sistem pendidikan.
Kamipun menyadari bahwa kami tidak bisa berdiri sendiri sehingga kami mulai menjalin kerja sama dengan paguruan tinggi lainnya dan organisasi profesi seperti Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI). “Terlebih lagi, kami cukup senang karna profesi yang kami jalani telah dilindungi dengan disahkannya UU Arsitektur,â ujar Nestri.
(âșSuara Merdeka 23 November 2017, http://www.suaramerdeka.com)
Internship Fair FIKOM SCU: Jembatan Mahasiswa Menuju Dunia Industri
Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Soegijapranata Catholic University (SCU) secara rutin