Unika Soegijapranata Semarang menerima 9 mahasiswa darmasiswa yang akan studi tentang Indonesian Culinary dan Traditional Herbal Medicine (jamu) di kampus Unika selama 10 bulan.
Sembilan mahasiswa tersebut berasal dari Spanyol, Meksiko, Tunisia, Tajikistan, Arab Saudi, Bangladesh, Slovakia dan Papua Nugini. Dalam rangka orientasi darmasiswa di Unika maka UPT International Office Senin (04/09/2018) mengadakan acara perkenalan tentang Unika Soegijapranata, sistem belajar, regulasi dan perkenalan dosen pada para mahasiswa darmasiswa.
Acara yang diselenggarakan di ruang seminar gedung Mikael ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor IV bidang Kerjasama dan Pengembangan Unika B. Danang Setianto, SH., LL.M., MIL, Kepala UPT International Office Stefani Amanda Harmani, S.TP, M.Sc serta beberapa tim pengajar.
Stefani Amanda mengungkapkan tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh darmasiswa selama studi di Unika Soegijapranata. Mereka berada di Indonesia selama 10 bulan mulai September 2018 sampai Mei 2019. Dalam masa tersebut para mahasiswa dibekali bahasa Indonesia intensif di awal sehingga lancar komunikasi dan adaptasi, kemudian praktek terjun ke lapangan termasuk kunjungan ke kampung jajanan untuk praktek setiap minggunya serta kunjungan praktek ke jamu-jamu gendong.
Pelajari Jamu
Salah satu darmasiswa Cristina Rodriguez Sosa dari Meksiko saat ditanya kesan awalnya ketika datang ke Semarang menyatakan senang datang ke Semarang.
“Meskipun baru tiga hari, tetapi sempat melihat bangunan yang sangat berwarna, demikian juga orang-orangnya sangat ramah dan murah hati. Terlebih Unika yang telah sangat membantu saya dalam menyiapkan apa pun yang saya butuhkan,” jelas Cristina.
Menurutnya, ada beberapa kesamaan antara Meksiko sebagai tempat asalnya dengan Indonesia. Kesamaan itu antara lain sifat kekeluargaan masyarakatnya, banyaknya jenis jajanannya dan cuacanya.
“ Saya belajar Visual Arts tapi saya bekerja dengan membuat ilustrasi tanaman. Saya bekerja sama dengan ahli biologi dan mereka mengkhususkan diri dalam pembuatan gambar tanaman dan saya sangat tertarik dengan kemanfaatan tanaman, jadi saya pikir itu adalah program yang sangat menarik maka saya memilih mempelajari jamu tradisional di sini,” ujarnya.