Petrus Palgunadi atau yang akrab disapa Bayu Krisna mengkaji riset terkait konsep green business pada perusahaan atau lingkungan bisnis. Beliau mengangkat disertasi berjudul “Analisis Pemahaman Pemimpin Perusahaan Tentang Green Business: Studi Empiris Perusahan Garmen di Klaten, Boyolali, Yogyakarta.”Bayu Krisna merupakan pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, ia berhasil menyelesaikan ujian disertasinya di Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL), Fakultas Ilmu dan Teknologi Lingkungan (FITL), Soegijapranata Catholic University (SCU) atau yang dikenal dengan Unika Soegijapranata.
Beberapa dosen yang turut hadir dalam Ujian Terbuka Disertasi ini sebagai berikut:
1. Dr. Djoko Suwarno M.Si sebagai Ketua Penguji
2. Dr. Florentinus Budi Setiawan M.T sebagai Sekretaris Penguji
3. Prof. Supramono, SE., MBA., DBA sebagai Penguji Eksternal
4. Prof. Dr. Budi Widianarko, M.Sc sebagai Penguji Internal
5. Dr. Berta Bekti Retnawati, SE., M.Si sebagai Penguji Internal
6. Prof. Dr. F. Ridwan Sanjaya, SE., S.Kom., MS. IEC sebagai Promotor
7. Dra. Cecilia Titiek Murniati, MA., Ph.D sebagai Kopromotor
“Pemimpin perusahaan yang melaksanakan green business pasti melaksanakan konsep keberlanjutan yang terdiri dari people, planet, profit,” terang Bayu usai ujian terbuka disertasi di Gedung Teater, Thomas Aquinas Soegijapranata Catholic University (SCU) pada Selasa (31/01/2023).
Dalam penelitian Bayu Krisna ini membuktikan bahwa perusahaan yang menerapkan praktik green business menunjukkan kinerja keuangan, produktifitas dan loyalitas karyawan meningkat dan reportasi perusahaan menjadi baik. Menurut Bayu Krisna perusahaan yang masih mengedepankan paradigma kapitalis cenderung mengutamakan profit akan menekan karyawan untuk mendapatkan laba perusahaan yang tinggi. Akibatnya, perusahaan yang mengedepankan prinsip profit, tingkat turn over karyawan tinggi, produktifitas kerja buruk.
Pasalnya, Bayu Krisna menerangkan bahwa Green Business mengajari kepada perusahaan terkait prinsip keberadilan terhadap manusia dalam menjalankan bisnis.
“Pertama keberadilan terhadap manusia. Perusahaan yang menjalankan Green Business akan memelihara lingkungan kerja secara spesifik maupun psikis, sehingga karyawan merasa bahwa tempat kerjanya merupakan tempat tinggalnya untuk berkarya. Imbal baliknya, produktifitas kerja dan loyalitas karyawana terhadap perusahaan meningkat,” tutur Bayu Krisna.
Selain itu, Bayu Krisna menutup dengan pernyataan bahwa “berkeadilan terhadap lingkungan (alam dan sosial), dengan mengelola pembuangan limbah dan pemberdayaan masyarakat, akan menghasilkan dukungan masyarakat terhadap perusahaan. Dukungan masyarakat akan menciptakan citra perusahaan sebagai perusahaan yang ramah lingkungan, bukan hanya sekedar perusahaan yang memacu unsur profit tetapi menggerus kerusakan lingkungan akibat operasi perusahaan.” [Humas SCU/Kris]