PT KAI akan menghapus kereta kelas bisnis yang dinilai hampir tak berbeda dengan kelas ekonomi.
PT Kereta Api Indonesia menargetkan kereta kelas bisnis akan hilang seiring dengan penggantian jumlah kereta yang telah berumur di atas 30 tahun. Pasalnya, selama ini kelas bisnis lebih mirip dengan kelas ekonomi.
Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia Bambang Eko Martono mengatakan, pihaknya akan mengubah kereta kelas bisnis yang ada saat ini menjadi kelas ekonomi. Tanpa menyebutkan jumlah kereta bisnis yang masih ada dengan pasti, dia menuturkan, saat ini kereta api kelas bisnis yang ada tinggal KA Senja Utama Solo, KA Senja Utama Yogya, KA Mutiara Selatan, dan sebagainya.
“Kita mau ganti [kereta kelas] bisnis, mau ngilangin [Kereta kelas] bisnis,” kata Bambang, Jakarta, Jumat (24/7/2016). Dia menambahkan, PT Kereta Api Indonesia dalam tiga tahun ke depan akan mengganti sekitar 800 kereta tuanya yang telah berusia di atas 30 tahun.
Terkait peremajaan kereta-kereta tua, dia mengatakan, perusahaan saat ini telah melakukan pemesanan 14 rangkaian kereta api yang hanya terdiri dari dua kelas, yakni kelas ekonomi dan eksekutif. Dari 14 rangkaian tersebut, 5 di antaranya adalah kereta kelas ekonomi. Sementara sisanya adalah kereta api kelas eksekutif.
Dia mengungkapkan perusahaan baru menerima satu rangkaian kelas ekonomi yang dipesannya dari PT Industri Kereta Api (INKA). Sementara kereta kelas eksekutif, dia menuturkan, perusahaan sudah menerima 4 rangkaian kereta api.
Kereta-kereta yang belum selesai tersebut, dia menuturkan, akan diselesaikan secara bertahap hingga awal tahun depan. Dengan asumsi satu rangkaian 10 stamformasi, dia menjelaskan, perusahaan pada tahun ini mengganti 140 kereta. Mengenai berapa banyak kereta baru yang akan dipesan pada tahun depan, dia menuturkan, hal tersebut tergantung pada dana yang tersedia.
Terkait dengan kereta kelas ekonomi, sebelumnya dia mengungkapkan, jumlah tempat duduk kelas ekonomi yang baru akan lebih sedikit dibandingkan dengan kelas ekonomi yang ada saat ini. Jumlah tempat duduk kereta kelas ekonomi yang baru sekitar 80 dari 106 tempat duduk. Pengurangan itu, dia mengungkapkan, untuk memberikan rasa nyaman kepada para penumpang.
Sebelumnya, akademisi Universitas Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan PT Kereta Api Indonesia akan lebih efektif dengan menghilangkan kereta kelas bisnis. Menurutnya, kereta api kelas bisnis saat ini tidak jauh berbeda dengan kereta kelas ekonomi.
Dia menuturkan, perusahaan dapat mengalihkan kereta kelas bisnis yang dimilikinya untuk kelas ekonomi mengingat peminat kereta tersebut cukup banyak–terlebih menjelang lebaran. Kereta yang ada, dia beranggapan, cukup dua jenis, yakni kelas bisnis yang mendapatkan subsidi dari pemerintah dan kelas eksekutif yang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Tautan : http://m.harianjogja.com