Sebagai bentuk kesadaran terhadap kesejahteraan psikologis masyarakat multikultural di era baru, para akademisi Psikologi SCU menggelar Seminar Kesejahteraan Psikologi “Serasi” yang akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 Agustus 2023. Acara yang . bertempat di Gedung Thomas Aquinas SCU ini merupakan rangkaian dari perayaan Dies Natalis Fakultas Psikologi SCU ke-39 tahun.
Panitia Penyelenggara Acara Serasi, Dr. Christin Wibhowo menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis itu tidak hanya terlepas dari gangguan, tetapi juga memenuhi indikator yang lain.
“Orang yang sejahtera secara psikologis salah satunya tidak hanya bebas dari gangguan, melainkan bisa bertumbuh, produktif, bisa menjalin relasi, serta menyelesaikan masalah. Nah, ini juga yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat bahwa sejahtera secara psikologis ya seperti itu, tidak hanya terlepas dari gangguan,” jelas Dr. Christin Wibhowo dalam press conference.
Seminar Kesejahteraan Psikologi “Serasi”
Dalam seminar tersebut mengundang beberapa narasumber ahli dari berbagai bidang dalam keilmuan psikologi, diantaranya Prof Dra Kwartarini Wahyu Yuniarti M Med Sc PhD, Psikolog selaku Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Beberapa narasumber lainnya yaitu Dr Nurlaila Effendy Msi yang merupakan ketua Asosiasi Psikologi Positif Indonesia, Indra Dwi Purnomo SPsi MPsi PhD, Psikolog selaku Bidang Riset dan Publikasi IPK HIMPSI. Ada pula Letkol Caj Y Nugroho Raharjo SPsi selaku Alumnus SCU yang saat ini bekerja di Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat (Dispsiad). Selain itu, ada juga dosen dari SCU, yakni Dr. Y. Bagus Wismanto, MS dan Maria Bramanwidyantari SPsi MA.
Acara ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa maupun dosen, melainkan terbuka juga bagi masyarakat umum yang ingin berkontribusi dalam menyampaikan gagasan mereka terkait dengan kesejahteraan psikologi.
Selain peserta, acara seminar ini juga membuka call for paper bagi mahasiswa maupun masyarakat umum yang ingin mempresentasikan hasil penelitiannya. Topik paper tidak hanya terbatas pada tema yang ada, melainkan boleh mencakup segala bidang kajian psikologi. Benefit yang mereka dapatkan dalam mengikuti seminar ini yaitu E-certificate dan prosiding ber-ISBN.
Melalui seminar ini diharapkan dapat memperkenalkan kepada masyarakat bagaimana mencapai kesejahteraan psikologis dalam lingkup akademis. “Jadi nanti ada konsep dan teori-teorinya di awal sesi supaya masyarakat bisa mengerti bagaimana idealnya. Kemudian akan dijelaskan juga bagaimana dalam segi praktisnya,” tambah Dr. Christin Wibhowo.
Seminar Kesejahteraan Psikologi “Serasi” ini masih terbuka bagi dosen, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang ingin memiliki kesempatan untuk mempublikasikan karya penelitiannya. Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi laman fpsi.unika.ac.id/seminar/ atau dapat menghubungi Ajeng (085640021264).
Tren Jurusan Psikologi Semakin Banyak Diminati
Seiring berkembangnya zaman, perbincangan mengenai kesehatan mental dan kondisi psikologis seseorang menjadi salah satu topik yang sedang hangat dibahas oleh berbagai kalangan. Kondisi ini memberikan arti bahwa banyak dari masyarakat yang sudah mulai sadar dan peduli terhadap kesehatan mental. Tak heran jika banyak orang yang saat ini berduyun-duyun mengkampanyekan tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.
Dalam press conference (24/07/2023), Dr. Kristiana Haryanti, M.Si selaku Ketua Panitia Serasi juga menyampaikan bahwa berhubungan dengan kondisi mental maupun psikologis seseorang, jurusan psikologi saat ini menjadi salah satu program studi yang peminatnya terus menerus mengalami peningkatan. “Tren saat ini untuk peminatan psikologi ada di bawah kedokteran, jadi dapat dikatakan tinggi,” tegasnya.
Dr. Christin Wibhowo.juga menambahkan bawah tren peningkatan jumlah peminat psikologi dapat didasarkan pada alasan klinis yaitu adanya rasa keingintahuan untuk mempelajari persoalan kondisi mental.
“Kalau dari studi lapangan, banyak masyarakat yang berpikir bahwa psikologi menjadi ilmu yang misterius. Mereka berpikir kok bisa ya psikologi bisa memahami orang, terus bisa membuat orang stres jadi nggak stres. Nah hal-hal tersebut menimbulkan rasa penasaran muncul yang akhirnya membuat mereka tergerak untuk mempelajari psikologi,” jelasnya.
Hal inilah yang menjadikan fakultas psikologi semakin ramai diminati masyarakat. Selain karena rasa keingintahuan, tetapi juga karena lapangan kerja fakultas psikologi sendiri yang luas dan mencakup segala aspek kehidupan. [Humas SCU/Em]