Yayasan Sandjojo bersama Soegijapranata Catholic University (SCU) mengadakan Misa Topping Off Gedung Fakultas Kedokteran (FK) SCU. Misa ini diikuti oleh civitas akademika SCU beserta tamu undangan yang merupakan jajaran pimpinan Yayasan Sandjojo dan Tim Proyek Pembangunan Gedung FK SCU. Mereka berkumpul bersama mengucap rasa syukur atas selesainya pondasi dan bangunan Gedung FK SCU yang terletak di Kawasan Kampus 2 SCU, BSB pada Rabu (20/12).
Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS) berkesempatan memimpin misa yang dilaksanakan di Selasar Fransiskus Asisis, Kampus 2 SCU BSB tersebut. Bersamaan dengan itu, hadir pula Rm. Antonius Banu Kurnianto, Pr dan Rm. Sbastianus Prasetya, Pr mendampingi Mgr. Robiyatmoko memimpin misa tersebut.
Rangkaian kegiatan misa dilanjutkan dengan Topping Off yang diikuti oleh Dr. Ferdinandus Hindiarto, Rektor SCU bersama jajaran pimpinan Yayasan Sandjojo. Pimpinan Proyek Pembangunan Gedung FK SCU, Benediktus Danang Setianto, PhD dan Dekan FK SCU, dr. Jonsinar Silalahi ikut hadir mendampingi. Selain itu, Mgr. Rubiyatmoko juga berkesempatan menyaksikan dan ikut andil dalam pemasangan paku emas pertama gedung tersebut.
Sekilas Tentang Gedung Baru FK SCU
Dr. Ferdinandus menuturkan gedung 6,5 lantai tersebut direncanakan bakal selesai pada Maret 2024 dan mulai beroperasi pada Agustus 2024 bertepatan dengan tahun akademik 2024/2025. “Jadi nanti untuk mahasiswa baru FK-nya tahun depan sudah bisa menjalami proses akademiknya di gedung baru ini,” pungkasnya.
Lebih lanjut, dr. Jonsinar juga menambahkan gedung fakultasnya tersebut bakal dilengkapi dengan Museum Anatomi dan Mini Hospital. Bukan hanya dikhususkan untuk mahasiswa, Museum Anatomi sendiri direncanakan bakal dibuka untuk umum. “Di museum ini nantinya juga menghadirkan perkembangan janin dari pada awalnya zigot hingga embrio,” terang dr. Jonsinar.
Selain itu, hadirnya Mini Hospital juga menjadi sarana mahasiswa mempraktekkan berbagai ilmu kedokteran yang dipelajarinya. “Percuma kalau di FK hanya menghadirkan gambarannya saja. Jadi kami buat Mini Hospital untuk menyimulasikan bagaimana seharusnya seorang pasien ditangani, mulai dari awal registrasi hingga nanti kemudian rawat inap,” tutur dr. Jonsinar. Ia juga membuka lebar ruang bagi seluruh mahasiswa FK di Indonesia untuk bisa ikut merasakan atmosfer menjadi dokter sungguhan di Mini Hospital ini.
Dr. Ferdinandus berharap dengan adanya gedung baru, FK SCU dapat terus menggenjot akreditasi sehingga mampu bersaing dan menghadirkan dokter muda yang berkualitas.
“Target kami tahun depan kita sudah naik akreditasi menjadi Baik Sekali. Tentunya kapasitas mahasiswanya juga akan bertambah. Itu akan kita genjot terus sampai nanti tahun 2025 bisa mendapatkan akreditasi unggul,” harap dr. Jonsinar. [Humas SCU]