Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Soegijapranata Catholic University (SCU) berkomitmen untuk mengembangkan produk pertanian berbasis teknologi. Menggandeng Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) Salatiga, komitmen tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangi kedua belah pihak.
Proses penandatanganan PKS dilakukan Dekan FTP SCU, Dr. Laksmi Hartajanie dan Ketua Yayasan Taman Tani, P. Sunu Hardiyanta, SJ. PhD. di KPTT Salatiga pada 13 Agustus 2024. Hadir pula Ketua Yayasan Sandjojo, Dr. P. Wiryono P. SJ dan Penanggung Jawab Program KPTT Salatiga, Bruder Daeng, SJ.
Sekilas Tentang KPTT Salatiga
Didirikan pada 1965, KPTT Salatiga sendiri merupakan lembaga pendidikan pertanian yang dinaungi Ordo Serikat Jesus (SJ) yang didirikan pada tahun 1965. Tujuannya yaitu untuk memajukan perkembangan sosio-ekonomi, khususnya di bidang agraris dengan menyelenggarakan kursus pertanian guna membantu para petani.
Rangkaian Kerja Sama
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FTP SCU, Dr. Lindayani menuturkan kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan produk olahan berbasis daging dan susu sapi di KPTT Salatiga. Bersamaan dengan itu, FTP SCU juga akan menyelenggarakan kursus teknologi pengolahan hasil pertanian yang akan dilaksanakan di KPTT Salatiga.
“Kami akan memanfaatkan keahlian teknologi di fakultas kami untuk mendukung penelitian dan pengembangan produk pertanian di KPTT Salatiga. Di sisi lain, mereka akan memberikan tempat penyelenggaraan kursus dan turut serta sebagai obyek penelitian yang akan kami lakukan,” jelas Dr. Linda.
Lebih lanjut, ia menilai kerja sama ini merupakan bukti FTP SCU dalam memberikan keterlibatannya dalam masyarakat. Selain itu juga sebagai upaya dalam meningkatkan pengelohan produk pertanian berbasis teknologi dengan bahan pangan lokal yang berkualitas.
“Merupakan langkah konkret dalam menyinergikan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan industri pertanian lokal. Semoga dapat dapat memberikan dampak nyata dalam pengembangan produk olahan berbasis teknologi, yang tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa kami, tetapi juga bagi masyarakat luas,” harap Dr. Linda.