“Tidak cuma sekolah, tapi perutusan dan mandat gereja yang tidak ada di perguruan tinggi lain. Kampus sebagai perutusan gereja. Mendampingi masyarakat dan talenta muda berkembang,” tutur Dr Ferdinandus Hindiarto, Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU) dalam Rapat Kerja Universitas (16/8).
Beliau menanggapi pernyataan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI, Drs Andi Lukman dalam Sulawesi Education and Techno Expo 2023. Melansir Tribun Jogja, perguruan tinggi (PT) negeri maupun swasta saat ini dituntut lebih kreatif dalam mengembangkan institusinya. “Persaingan antar PT yang semakin terbuka luas menantang setiap PT untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan studi yang bermutu,” tutur Andi.
Menjalankan Perutusan dan Mandat Gereja
Bukan sekedar memenuhi kebutuhan pendidikan, Dr Ferdinand memaknai tugas institusinya dalam memenuhi mandat dan perutusan gereja. “Mahasiswa adalah ciptaan Allah yang tercitra dengan-Nya dan dititipkan kepada anda,” tuturnya kepada jajaran dosen SCU dalam kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan itu.
Karena itu, pentingnya institusinya dalam melayani mahasiswa dengan sukacita. Bukan hanya secara administrasi, melainkan juga dalam pembelajaran. Khususnya dalam proses bimbingan dan sidang tugas akhir mahasiswa. “Mengapresiasi dan mengangkat mereka (mahasiswa) setinggi-tingginya,” tegasnya.
Adaptasikan Ekosistem Belajar yang Menyenangkan
Dr Ferdinand memfokuskan pembelajaran dengan layout meja berbeda guna meningkatkan keterlibatan diskusi dosen dan mahasiswa. Beliau juga mendorong penuh pembelajaran di luar kelas guna mendukung ekosistem Joyful Learning ala SCU. “Saya ingin seluruh ruang di kampus itu kuliah. Kuliah di luar kelas, kontekstual, dan harus kekinian,” tegasnya. Ekosistem ini juga didukung dengan para dosen yang mengajar secara relevan dan otentik.
Mendukung hal tersebut, SCU menggarap penuh seluruh dosennya dalam Teaching Capacity Building (TCB) tiap 1-3 tahun sekali. Lewat TCB, SCU membekali dosennya dengan kemampuan interpersonal serta konseling guna mendekatkan diri dengan mahasiswa. Selain itu, pengetahuan tentang filsafat pendidikan juga diberikan. Dengan mempertajam kapasitas dosen, maka akan terbangun relasi yang kuat antara dosen dan mahasiswa. “Kepuasan relasi dengan dosen meningkat dari tahun sebelumnya. Tapi harus tetap kita gas,” tutur Dr Ferdinand.
“Mandat gereja kita dititipi orang tua agar anak-anaknya digembleng biar mereka berkembang,” dorong Dr Ferdinand kepada civitas akademika untuk terus beradaptasi, bersinergi, dan melayani dengan penuh suka cita.