International Undergraduate Program (IUP) Soegijapranata Catholic University (SCU) mengajak mahasiswanya berkeliling Kawasan Kota Lama Semarang. Kunjungan tersebut dilakukan pada Kamis, 26 September 2024.
Kegiatan ini rutin diselenggarakan tiap tahunnya sebagai bagian dari pokok bahasan Semarang City Walk dalam Mata Kuliah “Indonesian Tradition and Multi-Ethnicity.” Tujuannya untuk memperkenalkan kekayaan multikultural di Kota Semarang yang dikenal dengan berbagai etnis dan budayanya.
Mahasiswa pun berkesempatan mengunjungi beberapa tempat bersejarah. Beberapa di antaranya Gereja Blenduk yang menjadi peninggalan kolonial Belanda di Kota Lama, Klenteng di Pecinan, hingga Masjid Agung Kauman.
“Mahasiswa belajar bagaimana berbagai tradisi, agama, dan kebudayaan berbaur dan berdampingan di satu kota, sehingga mereka bisa belajar tentang toleransi dan harmoni antar etnis,” sambung Dosen Pengampu Mata Kuliah, Angelika Riyandari, PhD.
Lebih lanjut, Angelika juga menegaskan pentingnya kunjungan ini bagi mahasiswa untuk memahami keberagaman budaya Indonesia. “Dapat memberi wawasan lebih mendalam kepada mahasiswa IUP yang nantinya akan melanjutkan studi ke luar negeri, sehingga mereka dapat menceritakan kepada dunia luar tentang keberagaman budaya Indonesia,” harap Angelika.
Sekilas Tentang Kota Lama
Sebagai informasi, kawasan Kota Lama Semarang sendiri dulunya merupakan pusat perdagangan rempah-rempah selama masa kolonial, tepatnya sejak abad ke-17. Letak Semarang yang strategis di tengah pesisir utara Pulau Jawa menjadikannya sebagai wilayah yang sibuk dan tempat percampuran budaya Cina, India, Arab, dan Eropa.
Lokasi ini pun dihiasi dengan banyak bangunan dengan gaya neo klasik khas arsitektur Belanda masa itu. Salah satunya terpampang jelas dari Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel yang lebih dikenal dengan nama “Gereja Blenduk.”
Mahasiswa Program Darmasiswa
Selain mahasiswa IUP SCU, kegiatan ini juga diikuti oleh 4 mahasiswa asing Program Darmasiswa dari Jepang, Tunisia, Madagaskar, dan Iran. Darmasiswa sendiri merupakan program beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa asing dari berbagai negara yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Terhitung sejak September 2024, mereka akan menempuh studi di SCU selama 2 semester. Selain Indonesian Tradition and Multi-Ethnicity, mereka juga mengikuti mata kuliah Indonesian Cuisine dan Indonesian Jamu bersama mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP).
“Pastinya seru karena bisa mengenal banyak hal baru, karena aku bukan orang Semarang. Bisa melatih kemampuan speaking juga karena ada teman mahasiswa dari luar negeri,” kesan mahasiswa baru IUP SCU, Floriant Ayobel Zingwinando.