1st Sustainability International Conference (SIC) yang berlangsung di Unika Soegijapranata atau Soegijapranata Catholic University (SCU) resmi dibuka, pada (15/11). Konferensi internasional ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno S.E., M.M.
Melalui sambutannya, Sumarno menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Unika Soegijapranata dan beberapa narasumber karena telah mengadakan konferensi internasional ini. Harapannya dengan adanya pertukaran ide saat konferensi dapat membantu negara untuk memecahkan masalah kemiskinan negara.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas penyelenggaraan forum ini, karena kalau kita bicara masalah lingkungan, masalah sumber daya manusia, sumber daya alam, masalah kemiskinan, itu menjadi pe’er kita bersama,” jelasnya.
“Kami berharap di forum ini menghasilkan masukan-masukan yang bisa kami implementasikan di dalam upaya-upaya penuntasan kemiskinan di Jawa Tengah,” lanjutnya.
Konferensi ini akan berlangsung hybrid selama 15 – 17 November 2022, bila yang akan melaksanakan secara luring tepatnya di Gedung Thomas Aquinas, Unika Soegijapranata, Bendan Dhuwur.
Sementara, Ketua pelaksana SIC dari Unika Soegijapranata, Dr. Dra. Ekawati Marhaenny Dukut M.Hum., mengharapkan adanya pertemuan ini dapat mengembangkan dan mewujudkan program berkelanjutan yang lebih kuat.
Baca juga : Sustainability International Conference (SIC), Gagasan Akademisi Dalam Pengentasan Kemiskinan
“Melalui konferensi ini semoga dapat mengakhiri segala bentuk kemiskinan di mana-mana, mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang lebih baik, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan. Serta memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua orang di segala usia, memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata, dan mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua,” pungkasnya.
Ekawati menambahkan, hal ini perlu diperhatikan karena pandemi global Covid-19 telah berdampak pada semua aspek wilayah perkotaan dan pedesaan. Selain pandemi global, populasi yang berlebihan juga menambah jumlah kemiskinan.
Kemudian, Rektor Unika Soegijapranata, Dr. Ferdinandus Hindiarto, S.Psi., M.Si., menyinggung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang perlu disoroti utama adalah faktor kepemimpinan. Hal ini mengacu dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Pemimpin tidak hanya menunjukkan visi tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengeksekusi. Jadi, untuk pemimpin selanjutnya juga harus memiliki komitmen dan visi yang sama. Dan, juga harus memiliki kemampuan untuk mengelola sumber daya,” tuturnya.
Talenta Pro Patria et Humanitate
Ferdi panggilan akrabnya, mengharapkan melalui acara SIC 2022 ini para peserta yang terlibat diharapkan mampu menciptakan proses aktualisasi SDGs. Lalu, ia memperkenalkan pula kepada peserta bahwa Unika Soegijapranata memiliki prinsip yakni “Talenta Pro Patria et Humanitate”.
Oleh karena itu, melalui prinsip yang dipegang oleh Unika Soegijapranata, Ferdi mengajak para peserta untuk mendedikasikan bakatnya untuk negara dan kemanusiaan.
[Humas Unika Soegijapranata/Dim]