Soegijapranata Catholic University bersama Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Pusat dan FPPTI Jawa Tengah (Jateng) berkesempatan menyambut lebih dari 200 pustakawan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka hadir dalam Konverensi Internasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) II di Hotel Santika, Semarang (1/11). Rangkaian kegiatan ini akan diselenggarakan hingga Sabtu (3/11).
Program kerja tahunan FTTPI ini merupakan wadah dalam meningkatkan kompetensi pustakawan. “Perlu adanya upskilling agar era perpustakaan yang berbeda saat ini bisa diantisipasi secara maksimal,” ujar Amirul Ulum, M.I.P., Sekretaris Jenderal (Sekjen) FPPTI Pusat, mengingat tema yang diusung, “Upscalling Academic Library Resources as a Strategy to Navigate The Post-Pandemic Era, Digital Transformation and Society 5.0 in the Interconnected World.”
Lebih lanjut, beliau menilai inovasi perpustakaan yang dilakukan SCU merupakan contoh yang bisa diadaptasi oleh perguruan tinggi lain. “Perubahan dan inovasi yang dilakukan (SCU) menjadi alasan kami memilih SCU menjadi tuan rumah,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Dr Ferdinandus Hindiarto, Rektor SCU menilai pentingnya perpustakaan untuk terus berubah dan beradaptasi. “Kami (SCU) memberikan gedung terbaik ke perpustakaan, agar bisa jadi tempat favoritnya mahasiswa melebihi kantin. Karena sulit membayangkan generasi sekarang belajar di perpustakaan di era saya dulu, mengingat mereka belajar sekarang sambil nongkrong di cafe,” tanggapnya.
Rangkaian Kegiatan
Kegiatan ini menghadirkan Prof Eko Indrajit, Rektor Universitas Pradita dan Safirotu Khoir dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Turut hadir pula Advisor and Global Relations National University of Singapore, Lee Cheng Ean.
Kegiatan ini juga menghadirkan Call for Paper dan Call for Best Practices. Workshop bertajuk “Building Open Course Ware (OCW) as Library Innovation,” “Utilization of Authority Control in Digital Metadata Control,” dan “One-Gate Library Portal :Implementation that is Easy to Implement” juga dihadirkan pada Kamis (2/11).
Bersamaan dengan itu, FPPTI Pusat akan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama kurang lebih 80 perguruan tinggi di Indonesia.
FPPTI Pusat juga akan mengumumkan Pemenang Indonesian Academic Librarian Award (IALA) dan Academic Library Innovation Award (ALIA) di penghujung acara.
Prof Nizam, Direktur Jenderal (Dikjen) Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berharap kegiatan ini dapat diinduksi sebagai strategi guna mengkomunikasikan berbagi pengalaman dan ilmu pengetahuan mengenai keperpustakaan. “Semoga kongres kali ini sungguh membawa berbagai insight baru bagi para pustakawan untuk membawa perubahan di kampus masing-masing,” harapnya.