ISC (Intercultural Student Camp) merupakan salah satu program tahunan yang diadakan oleh APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik). Pada tahun ini, Unika (Universitas Katolik) De La Salle Manado yang menjadi tuan rumah. Kegiatan ini berlangsung pada 10 – 13 November 2022.
Melalui laman Unika De La Salle Manado, ISC 2022 dapat menjadi sarana untuk mengobarkan semangat cinta dan kekayaan budaya serta keberagaman kehidupan bermasyarakat melalui semangat Pancasila sebagai falsafah negara. Adapun tema yang diangkat tahun ini adalah “Merawat Kebhinekaan dan Nasionalisme Generasi Muda Milenial Melalui Perjumpaan”.
Kali ini, Unika Soegijapranata atau Soegijapranata Catholic University (SCU) memberangkatkan tiga mahasiswa. Maxine (Student of the Year 2022), Michael (Ketua Senat Mahasiswa Universitas 2022), dan Felin (Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas 2022).
Selain itu, mereka juga didampingi oleh Wakil Rektor Akademik Kemahasiswaan dan Alumni (AKA), Dr. Berta Bekti Retnawati, SE. M.Si dan Kepala UPT. Kemahasiswaan dan Alumni (UKA), FX. Agung Prasetyo, Amd.
Maxine mengaku, bila ini adalah pengalaman yang menyenangkan karena bisa menginjakkan kakinya di Manado. Salah satu keseruan yang ia ceritakan yakni ketika jalan-jalan menuju ke Bukit Karmel.
“Jadi Bukit Karmel itu kayak kapel. Dan, ini seru banget sih. Waktu di sana itu nanti kita meditasi, terus kita juga diajak nyanyi-nyanyi dan menari-nari gitu. Seru banget,” ceritanya dengan riang.
Selain mengunjungi beberapa tempat wisata di Manado, Maxine juga senang dapat belajar banyak hal serta menambah relasi dari berbagai Universitas Katolik Indonesia dimanapun. “Banyak banget yang aku dapatkan, karena kita kan disana bertemu dengan teman-teman berbeda pulau, berbeda kota juga, jadi kita bisa saling sharing tentang macam kegiatan universitasnya masing-masing,” terangnya.
Maxine menambahkan kesannya dengan teman-teman Manado yang sangat terbuka karena berkenan banyak mengajarkan budaya Manado dan bahasa-bahasanya.
“Ternyata teman-teman Manado ini baik-baik banget dan ramah-ramah. Beberapa bahasa Manado yang masih aku ingat tuh, kayak kalau bilang “ngana, itu artinya kamu” terus “torang, itu artinya kalian”. Pokoknya banyak belajar budaya di sana,” jelasnya.
“Kalau ada kesempatan lagi, aku pengen ke sana lagi (Manado),” sambungnya.
[Humas Unika Soegijapranata/Dim]