Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dari Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Soegijapranata Catholic University (SCU), Louis Cahyo Kumolo Buntaran, MM baru-baru ini terlibat aktif dalam “You Lead Indonesia.” Program ini merupakan bagian dari National Multiplication Training (NMT) yang diselenggarakan University of Potsdam, German Academic Exchange Service (DAAD) dan German Rectors Conference (HRK) serta didanai Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (BMZ) Jerman.
You Lead Indonesia bertujuan untuk membangun keterampilan kepemimpinan transformasional bagi para pemimpin muda universitas di Indonesia dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mengusung tema “Managing Change and Sustainability in The Framework of Kampus Merdeka: Transformative Leadership for Indonesian Young University Leaders,” pelatihan ini berfokus pada pengembangan keterampilan manajemen perubahan, manajemen konflik, manajemen proyek, serta tata kelola di tingkat universitas.
“Kegiatan ini tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk praktik dan menghasilkan keluaran nyata, menjadikan materi pelatihan lebih relevan dan aplikatif,” ungkap Louis. Lebih lanjut, ia menerangkan peserta diberi kesempatan untuk merancang Project Action Plan (PAP) yang dapat diimplementasikan di kampus masing-masing.”
Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Mayoritas dari mereka di antaranya termasuk wakil dekan, ketua program studi, kepala kantor internasional, dan kepala unit penjaminan mutu.
Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dalam beberapa tahap, dimulai dari pelatihan tatap muka di Surabaya pada November 2023 dan Bandung pada Juli 2024. Selain itu juga diselenggarakan pelatihan secara daring pada Februari, April, dan Juni 2024.
Berlangsung pada 29-31 Juli 2024, tahap akhir kegiatan ini didukung Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran.
Selain memperkenalkan SCU di kancah nasional maupun internasional, keterlibatan Louis juga
memperkuat komitmen kampusnya dalam mendukung MKBM yang diusung Kemendikbudristek. “Koneksi yang terjalin selama pelatihan membuka peluang kolaborasi antar kampus dan saling belajar dari kondisi masing-masing kampus,” tutur Louis.