Soegijapranata Catholic University (SCU) yang tergabung dalam Nationwide University of Indonesia (NUNI) hadir dalam Launching of Indonesia’s Digital Transformation Multi-Stakeholders Partnership. Bersama 20 perguruan tinggi anggota NUNI, SCU hadir di Kampus Anggrek Binus University Jakarta pada 15 Maret 2024.
Selain SCU, beberapa perguruan tinggi yang hadir antara lain Universitas Andalas dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Selain itu, Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Islam Indonesia juga hadir dalam forum ini.
Kesepakatan Kerja Sama
Bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI), NUNI melakukan penandatangan kerja sama. Kolaborasi ketiga pihak tersebut dimaksudkan untuk mendorong transformasi digital di Indonesia. Tujuannya untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, ketiga pihak berupaya mendorong pemberdayaan generasi muda di Indonesia. Nantinya, mereka akan dilibatkan secara aktif untuk turut serta dalam pembangunan masa depan digital di Indonesia.
Lebih dari itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat ikut mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs). Ketua APDI sekaligus Guru Besar SCU, Prof Ignasius D. A. Sutapa menuturkan ada 19 sektor yang menjadi fokus kerja sama ini, mulai dari telekomunikasi hingga pertanian. “Kerja sama ini menjadi forum yang tepat untuk berbagi pengetahuan guna membangun masa depan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Adapun bentuk kerja sama ini akan berfokus pada beberapa bidang, seperti keterampilan, etika, keamanan, ekonomi, inklusivitas, hingga polarisasi.
Kepala International Affairs and Cooperation Office (IACO) SCU, Angelika Riyandari, PhD menuturkan pihaknya akan berperan aktif sebagai Ketua Working Group 4. SCU akan fokus dalam mendorong budaya digital. “Fokus areanya meliputi digital communities, digital arts and creativity, digital activism, dan netiquette,” jelasnya.
Dorong Transformasi Digital
Direktur NUNI sekaligus Guru Besar SCU, Prof Budi Widianarko menilai kebermanfaatan teknologi dapat dimaksimalkan melalui transformasi digital. “Isu yang sangat penting, sehingga harapannya kemampuan teknologi dapat dimanfaatkan untuk revolusi digital yang sebesar-besarnya. Teknologi digital juga sangat penting untuk mencapai target SDGs. Maka kami (NUNI) sangat senang bisa bekerja sama dengan APDI dan PBB,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, United Nations Resident Coordinator in Indonesia, Valerie Julliand turut senang karena pihaknya bisa ikut terlibat dalam menyukseskan transformasi digital di Indonesia.
“Kami (PBB) bekerja sama dengan pemerintahan dan akademisi untuk mengkolaborasikan dan menyukseskan transformasi digital ini. Dalam hal ini, kita juga perlu membagikan pengetahuan seputar digitalisasi ini,” tuturnya.