Walau hanya memiliki Unit Katolik dan Unit Kristen, Kepala Campus Ministry (CM) Soegijapranata Catholic University (SCU), Rm. Sbastianus Prasetya Aditama N., Pr mengatakan pihaknya selalu memberikan wadah mahasiswa untuk melakukan kegiatan kerohanian. Hal tersebut ia ungkapkan ketika menyambut kunjungan CM Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta. Kunjungan tersebut dilakukan pada Selasa, 5 November 2024 di Gedung Mikael, Kampus 1 SCU Bendan.
“Setiap pembekalan mahasiswa baru itu kan ada sesi khusus mahasiswa beribadah bersama tapi sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Di sana kami yang memberikan wadah dan menghadirkan para pemuka agama dari masing-masing kepercayaan,” ungkapnya.
Sebelumnya, ia mengaku bahwa SCU dulunya mempunyai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dibentuk berdasarkan persamaan kepercayaan. Namun, akhirnya UKM-UKM tersebut dibubarkan. Lalu, kegiatan kerohanian mahasiswa diwadahi dengan dibentuknya CM.
“Muncul arahan juga dari Paus agar setiap perguruan tinggi punya CM. Jadi sejak CM dibentuk di sini, kami yang mewadahi kegiatan kerohanian,” ungkap Rm. Prasetya.
Menurut Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto yang saat itu menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, UKM tersebut jadi terkesan eksklusif, mengingat tidak semua mahasiswa bisa bergabung di sana. “Kampus kami adalah kampus yang beragam, jadi kami sudah lama selesai memperdebatkan masalah itu,” ucapnya.
Bukan hanya mewadahi berbagai kegiatan kerohanian di lingkungan kampus, CM SCU juga memberikan pendampingan kepada mahasiswa penerima Beasiswa Paroki. Menurut keterangan Rm. Prasetya, saat ini total 220 mahasiswa penerima Beasiswa Paroki yang ada di bawah naungan CM SCU.
Sebagai informasi, ada 3 perwakilan CM Unika Atma Jaya yang disambut Rm. Prasetya dan Dr. Ferdinand. Mereka adalah Kepala CM, Rm. Stevanus Harry Yudanto, Pr, Anggota Pengawas, Maria Cristi Pratiwi, dan Ketua Komisi Etik, Sri Yulia Parayudhanti, S.H., LL.M.