Soegijapranata Catholic University (SCU) melepas 593 lulusan dari 13 program sarjana, 7 program magister, 1 program doktoral, 1 program profesi, dan 1 program diploma dalam Wisuda Periode III Tahun 2024 pada 21 September 2024.
Setelah melalui 2 periode wisuda di Kampus BSB, kali ini SCU kembali melaksanakan prosesi wisuda di Kampus Bendan, tepatnya di Gedung Albertus. Wisuda ini menjadi pertama kalinya SCU menggelar di Auditorium Agnes Widanti yang diresmikan pada 5 Agustus 2024, bertepatan dengan Dies Natalis ke-42.
Alternatif Tugas Akhir
Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto menuturkan lebih dari 50% lulusan SCU yang diwisuda kali ini berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu. “Data 3 tahun terakhir menunjukkan angka kelulusan semakin cepat dan beberapa di antaranya berhasil selesai 3 – 3,5 tahun,” tegasnya.
Sejalan dengan itu, Prof Berta menerangkan hal tersebut tidak lepas dari Alternatif Tugas Akhir (ALTA) yang dihadirkan. Alternatif kelulusan ini pun sesuai Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diatur Permendikbud Ristek No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
“Dari sisi waktu menempuh studi menjadi lebih cepat. Tanpa skripsi, mahasiswa bisa membuat proyek, prototype, maupun penelitian atau riset yang linear dengan bidang ilmunya,” ungkapnya.
Kali ini, ada sebanyak 20% lulusan ALTA yang diwisuda, termasuk Wisudawan Program Studi Akuntansi, David Sebastian Putaya. Menyelesaikan studi tepat waktu, David berhasil lulus dengan predikat Cumlaude berkat risetnya tentang akuntansi berkelanjutan. Ia pun berhasil memaparkan hasil penelitiannya dalam forum seminar internasional, di depan akademisi dan mahasiswa luar negeri.
“Diadakan UGM bekerja sama dengan OJK. Saya meneliti bagaimana kebijakan direksi perusahaan dan pengaruhnya terhadap keberlanjutan keanekaragaman hayati di Indonesia. Datanya sekunder dan saya peroleh dari Indeks Saham Sustainable and Responsible Investment (SRI)-KEHATI,” jelas David.
Joyful, Cura Personalis, dan Reflektif
Prof Berta menjelaskan wisuda kali ini menghadirkan kilas balik pengalaman wisudawan selaman menempuh studi dengan penampilan memukau bersama para dosen pembimbing. Hal ini pun selaras dengan 3 nilai yang menjadi tema wisuda, “Joyful, Cura Personalis, Reflective.”
“Penampilan yang memberikan gambaran mahasiswa sejak pertama masuk sampai selesai studi, apakah di sana ada proses joyful, cura personalis, dan reflektif? Kita lihat bagaimana nilai tersebut terus dihidupi dalam proses kami,” tegas Prof Berta.
Tidak mengambil tema khusus kedaerahan seperti biasa, Ketua Wisuda, Hartoyo Sulistyo Putro menuturkan ornamen khas Dayak sedikit memberikan warna pada wisuda kali ini. “Pembawa acara menggunakan baju daerah Dayak, karena mayoritas wisudawan berasal dari Kalimantan,” imbuhnya.