Bukan hanya memenuhi kebutuhan pendidikan, Rektor Soegijapranata Catholic University (SCU) atau Unika Soegijapranata, Dr Ferdinandus Hindiarto, memaknai tugas institusinya dalam menjalani mandat dan perutusan gereja. “Tidak cuma sekolah, tapi menjalankan perutusan dan mandat gereja. Kampus sebagai perutusan gereja,” tuturnya. Beliau menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Kerja Universitas (16/8) lalu.
Menjadikan Mgr. Alb. Soegijapranata sebagai patron universitas, tentunya penting bagi civitas akademika dalam menghidupi semangatnya. Dalam hal ini, bidang pendidikan di lingkungan perguruan tinggi. Sehingga penting bagi mereka dalam menerapkan semangat uskup pribumi pertama tersebut dalam budaya organisasi di SCU.
Memperkenalkan Budaya SCU
Berkaca pada hal tersebut, Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LPSDM) SCU menyelenggarakan Career Formation 2023 pada 21-23 Agustus di Laras Asri Hotel, Salatiga. Kegiatan ini melibatkan 18 peserta yang terdiri dari 12 dosen dan 6 tenaga kependidikan (tendik) yang baru bergabung di SCU.
Selain untuk memperkenalkan budaya SCU, kegiatan ini juga penting dalam memberikan refleksi kepada para dosen dan tendik baru. “Mencintai SCU sepenuh hati, mengembangkan diri, dan tentunya mengembangkan SCU secara umum,” tutur Kepala LPSDM SCU, Dr B. Resti Nur Hayati, SH., M.Hum.
“Tetap mengembangkan diri. Sehingga keberlanjutan dan keberlangsungan tampuk kepengurusan menjadi bergulir ke tangan mereka, para kaum muda dosen dan tendik,” jelas beliau.
Sebagai wadah dalam memperkenalkan budaya organisasi, Dr Resti memperkenalkan hak dan kewajiban pegawai kepada para peserta. Selain itu, beliau juga memperkenalkan mulai dari kode etik, pedoman tata krama, hingga peraturan disiplin pegawai.
Kegiatan ini juga menghadirkan berbagai jenis pelatihan. Mulai dari pengembangan diri, pendalaman ruang lingkup kerja, hingga pengembangan karier. Terutama dalam lingkup organisasi.
Para peserta juga diberi pengetahuan dasar tentang bagaimana melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Khususnya di lingkungan kampus.
Nantinya, para peserta akan mendapatkan pendampingan atau mentoring selama satu tahun kedepan. “Bagaimana menghadapi pergulatan-pergulatan di lingkungan kerja? Bagaimana mengembangkan diri? Jadi nanti ada mentor yang akan mendampingi mereka,” tutur Dr Resti.
Beliau juga berpesan kepada para peserta untuk terus menghidupi semangat kesukacitaan di lingkungan SCU. “Bekerja setulus hati dan melayani dengan sukacita,” pesannya kepada para peserta. [Humas SCU/Hil]