Semarang, 23 Oktober 2024 – Soegijapranata Catholic University (SCU) menegaskan komitmennya untuk memperkuat nilai-nilai warisan kebangsaan Mgr. Albertus Soegijapranata (100% Indonesia) melalui diskusi dan sarasehan menjelang Pilkada 2024. Kegiatan yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ini merupakan wujud komitmen SCU dalam menciptakan ruang dialog kritis dan edukatif menjelang pemilihan umum. Acara berlangsung di Auditorium Agnes Widanti, Kampus Bendan, dan dihadiri oleh sivitas akademika SCU.
Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto, mengatakan bahwa pemilu sering kali lebih terfokus pada sosok calon ketimbang gagasan yang mereka usung. Ia mengajak masyarakat untuk beralih dari sekadar melihat sosok ke pertimbangan yang lebih substansif dan cerdas. Dalam konteks ini, mahasiswa diharapkan memahami dan menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan sebagai bagian dari pendidikan politik.
Beliau juga mengingatkan bahwa keterlibatan dalam proses demokrasi harus diperluas, di mana mahasiswa tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku aktif dalam mengawal perubahan yang diinginkan. Mengacu pada semangat Soegijapranata, ia menekankan pentingnya berpikir kritis dan terlibat dalam diskusi yang bermakna.
Topik yang diusung dalam sarasehan ini adalah “Pendidikan, Kesehatan, Teknologi, dan Ekonomi Kerakyatan.” Diskusi ini menghadirkan panelis internal yang merupakan dosen SCU sesuai bidang kepakaran, antara lain:
- Prof. Dr. Ridwan Sanjaya, S.E., S.Kom., MS.IEC.
Guru Besar Bidang Sistem Informasi, Dekan Fakultas Ilmu Komputer - Rudy Elyadi, SE, MM
Dosen Program Studi Manajemen, Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) - dr. Jonsinar Silalahi, MSi, Med, Sp.B, Sp.B.A
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) - Dr. Elizabeth Wahyu Margareth Indira, S.Psi., M.Pd., Psikolog
Dosen Fakultas Psikologi
Kepala LPPM SCU, Dr. Yustina Trihoni Nalesti Dewi, MHum, menyampaikan bahwa sarasehan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “SCU for Indonesia.” Ia menekankan pentingnya memberikan sumbangsih nyata kepada Indonesia, dengan fokus sebelumnya pada isu Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) dan stunting, kini beralih ke tema demokrasi. Dr. Trihoni menegaskan, “Kami ingin membangun demokrasi yang baik bagi mahasiswa agar mereka memahami pentingnya masa depan Semarang dan Indonesia secara umum.”
Dalam sarasehan ini, para paslon memiliki kesempatan untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai arah pembangunan kota yang diusung oleh masing-masing pasangan calon.
SCU telah berupaya mengundang kedua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota, namun salah satu paslon tidak dapat hadir.
SCU menegaskan posisinya sebagai lembaga yang netral dan independen dalam semua kegiatan politik. Dengan semangat Soegijapranata, universitas berkomitmen untuk terus mendukung dialog konstruktif yang bermanfaat bagi masyarakat.