Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPM) Soegijapranata Catholic University (SCU) mengajak segenap dosen mempersiapkan akreditasi internasional. Dikemas dalam “Sosialisasi dan Workshop Persiapan Akreditasi Internasional,” mereka berdiskusi bersama Koordinator Bidang Penjaminan Mutu Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Widya Wasityastuti, PhD. Mereka berkumpul di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU Bendan pada 30 Juli 2024.
Forum ini sekaligus merupakan bentuk LPM SCU dalam menanggapi Permendikbud Ristek No. 53 Tahun 2023. Dalam Permen tersebut, dijelaskan bahwa nantinya akreditasi perguruan tinggi tidak lagi berlaku, melainkan fokusnya hanya pada program studi.
Peringkatnya pun akan diganti menjadi Tidak Terakreditasi, Terakreditasi Sementara, Terakreditasi, Terakreditasi Unggul, dan Terakreditasi Internasional. Berbeda dari sekarang yang yang mengadaptasi peringkat Akreditasi Unggul, Baik Sekali, dan Baik.
“Kalau dulu Akreditasi Internasional itu direkognisi menjadi Akreditasi Unggul, kalau sekarang disetarakan. Jadi sedikit berbeda tapi hampir sama dari yang sebelumnya,” terang dr. Widya.
Karena faktor itulah, institusinya gencar mendorong program studi agar bisa Terakreditasi Internasional. Walau begitu, cara tersebut sudah tidak relevan karena ketentuan yang telah berubah.
“Fokusnya ke sana (Akreditasi Internasional). Jadi sekali dayung bisa langsung dapat semua, internasionalnya dapet, yang unggul juga dapet. Kalau sekarang kita lihat SCU ini mau ke mana arahnya, fokus ke internasional tapi unggulnya dikesampingkan, atau sebaliknya,” terang dr. Widya.
Lebih lanjut, dr. Widya menjelaskan adanya Akreditasi Internasional sangat berpengaruh dalam memperluas akses sekaligus menjamin pengembangan perguruan tinggi. Selain itu juga sebagai sarana untuk mempromosikan pembaharuan dan reformasi sistem maupun kelembagaan dengan tujuan meningkatkan kualitas, relevansi, dan efisiensi.
“Fokusnya bukan lagi perguruan tinggi, melainkan menarik kolaborasi internasional melalui akreditasi internasional yang dimiliki program studi yang bidangnya lebih beragam. Juga sebagai akuntabilitas dan memenuhi tuntunan stakeholder, karena arahnya sudah ke sana semua,” tambah dr. Widya.
Forum ini bertujuan untuk memperkenalkan peluang dan tantangan SCU dalam mempersiapkan Akreditasi Internasional. Dalam hal ini, khususnya kepada jajaran dekanat dan program studi.
“LPM berusaha untuk menemani, karena antusiasmenya program studi yang ingin ke Akreditasi Internasional cukup tinggi. Kami mencoba mencicipinya terlebih dahulu, agar tahu persiapannya seperti apa,” tutur Kepala LPM SCU, Dr. A. Joko Purwoko.
Bukan tujuan utama, Rektor SCU, Dr. Ferdinandus Hindiarto menilai akreditasi merupakan buah dari upaya yang dihasilkan institusinya. Dalam hal ini, khususnya berkaitan dengan pendampingan mahasiswa serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan.
“Berakar pada nilai dan menguatkan yang kita sepakati bersama, lalu bertekun pada proses yang nantinya akan berbuah pada kualitas. Akreditasi bukan sesuatu yang kita kejar, melainkan buah dari kita bertekun dalam proses,” ujarnya.
