Memasuki Tahun Akademik 2024/2025, Soegijapranata Catholic University (SCU) menyambut mahasiswa baru 2024 dalam rangkaian Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB). Mereka disambut di Lapangan Albertus, Kampus 1 SCU Bendan pada 26 Agustus 2024.
PTMB 2024 sendiri diselenggarakan hingga 30 Agustus 2024 di tingkat universitas dan fakultas. Rangkaiannya dilaksanakan di Kampus SCU Bendan dan BSB City, Semarang.
Mengusung tema “Cura Personalis dan Reflektif,” Ketua PTMB 2024, Dr. Siswanto menuturkan pihaknya mulai banyak melibatkan mahasiswa aktif sejak PTMB tahun lalu. “Banyak mahasiswa dari SCU Student Care, jadi agar perhatian ke mahasiswa tersampaikan dan itu memang ingin kami pertajam,” lanjutnya.
Rangkaian PTMB 2024
Dalam PTMB, mahasiswa baru diajak mengenal pahlawan nasional sekaligus Uskup Pribumi Pertama yang menjadi patron universitas, Mgr. Albertus Soegijapranata melalui film “Soegija.”
Selain itu, mahasiswa baru juga diperkenalkan dengan berbagai peluang prestasi dan beasiswa selama menempuh studi di Kampus Ungu. Bersamaan dengan itu, PTMB juga mengenalkan mahasiswa dengan metode pembelajaran khas SCU, Soegijapranata Learning Model (SLM). Dalam kesempatan ini, Satgas Pencegahan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) SCU juga membagikan kiatnya untuk membangun lingkungan kampus tanpa bullying dan kekerasan seksual kepada mahasiswa baru.
Puncak Rangkaian
Nantinya, segenap sivitas akademika SCU juga akan meramaikan puncak rangkaian PTMB 2024, “Pesta Rakyat” pada September 2024 mendatang. Menurut keterangan Dr. Siswanto, mereka akan bertanding mewakili masing-masing fakultas dalam kompetisi olahraga. Beberapa di antaranya yaitu bulu tangkis, basket, futsal, hingga e-sport.
Selain itu, pentas seni “Soerats 2024” juga akan meramaikan puncak rangkaian PTMB 2024 pada 13 September 2024 di Kampus 1 SCU Bendan. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan mahasiswa dari berbagai latar belakang daerah juga akan unjuk bakatnya dalam acara “Welcoming Party,” tersebut.
Joyful, Cura Personalis, dan Reflektif
Dalam kesempatan ini, Dr. Ferdinand mengajak mahasiswa berkenalan dengan budaya yang dihidupi kampusnya dalam membimbing mahasiswa. Salah satunya adalah joyful learning.
Menurut Dr. Ferdinand, menciptakan atmosfer yang menyenangkan akan membuat lingkungan belajar lebih interaktif. Bukan hanya dosen dan mahasiswa, ia juga mengajak para tenaga kependidikan untuk turut serta dalam menghidupi nilai ini.
Menurutnya, lingkungan belajar yang menyenangkan dapat didukung dengan nilai cura personalis. “Kami akan coba lebih mengenal teman-teman, menyapa dengan nama teman-teman, dan memberikan perhatian,” sambungnya. Di sisi lain, Dr. Ferdinand juga menilai pentingnya merefleksikan diri sebagai bentuk menekankan budaya kampus, yaitu reflektif.
“Semoga mahasiswa baru bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus. Bisa menjadi rumah kedua mereka punya kebanggaan di sini,” harap Dr. Siswanto.