Soegijapranata Catholic University (SCU) berkesempatan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Tengah dan DIY Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) 2024.
“Berlangsung di Noorman Hotel Semarang pada 26-27 September 2024, forum ini diikuti oleh lebih dari 25 Unit Penerbitan (UP) Perguruan Tinggi di wilayah Jateng dan DIY,” jelas ketua panitia Ignatius Eko yang juga menjabat Kepala UPT Publishing SCU.
Disrupsi Digital Penerbitan Buku
Guru Besar Bidang Sistem Informasi SCU, Prof. Ridwan Sanjaya berkesempatan hadir dalam Talkshow “Disrupsi Digital Penerbitan Buku: Peluang dan Tantangan.” Dalam forum tersebut, Prof Ridwan membahas peran teknologi digital dalam mengubah lanskap penerbitan.
Ia pun mengajak para penulis untuk tetap beradaptasi terhadap teknologi. Di samping itu juga sambil tetap memperhatikan tantangan persaingan serta isu hak cipta, walaupun peluang aksesibilitas menjadi lebih baik bagi penulis maupun audiens secara global.
Dalam kesempatan ini pula, para peserta Mukerda juga diajak berdiskusi mengenai pengembangan Unit Penerbitannya masing-masing.
Komitmen Kolaborasi Menjadi Katalisator Perubahan
Mengusung tema “Peran APPTI sebagai Katalisator Penerbitan Perguruan Tinggi Indonesia,” Mukerda ini bertujuan untuk memperkuat jaringan dan meningkatkan kualitas kerja sama di antara penerbit perguruan tinggi. APPTI, yang didirikan sejak tahun 2017, telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan penerbitan dan percetakan di lingkungan perguruan tinggi. Partisipasi aktif APPTI juga tercermin dalam perumusan UU Perbukuan yang memperkuat perannya dalam akreditasi dan standardisasi di bidang penerbitan.
“Tidak hanya membantu UP berkembang, tetapi juga menjadi katalisator untuk mengajak UP lainnya ikut berkembang, memberikan wawasan dan semangat bagi kemajuan APPTI ke depan,” harap Ketua APPTI Jateng & DIY, Prof. Dr. Muhammad Irfan Helmy.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Bisnis SCU, Dr. R. Probo Y. Nugrahedi menegaskan pentingnya peran penerbit perguruan tinggi sebagai katalisator dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Mengatasi menurunnya budaya membaca, Dr. Probo juga mengajak mahasiswa dan dosen untuk ikut kolaborasi dalam menulis.
“Salah satu misi kita adalah menyebarkan ilmu pengetahuan, dan di situlah peran penting penerbit perguruan tinggi sebagai katalisator perubahan. Budaya membaca memang menurun, namun membaca bisa menjadi gaya hidup. Digitalisasi dan platform daring juga menjadi tantangan tersendiri, tetapi menawarkan peluang besar,” ujarnya.