Pandemi COVID-19 yang melanda selama kurang lebih 3 tahun seakan mengubah persepsi masyarakat dunia dalam memandang teknologi. Hal ini disampaikan Ketua Program Studi Sistem Informasi (SI) Soegijapranata Catholic University (SCU), Agus Cahyo Nugroho, MT.
Cahyo melihat perkembangan bisnis digital semakin melonjak tajam. Bukan hanya saat pandemi, melainkan juga pasca pandemi dan berlanjut hingga new normal diberlakukan. “Kita bisa melihat bagaimana teknologi dan digitalisasi itu bisa mendukung perekonomian,” ungkapnya.
Dilansir Kominfo RI, hal ini didukung data Bank Indonesia terkait angka proyeksi transaksi digital banking. Sepanjang 2021, angka proyeksi tersebut tumbuh sebanyak 19.1% dari tahun sebelumnya. Proyeksi transaksinya meningkat menjadi sekitar Rp32.206 triliun dari Rp27.036 triliun.
“Banyak dari teman-teman UMKM yang bisa survive berkat fitur teknologi dan digitalisasi yang ada. Bisnis baru yang lingkupnya di rumah tangga jadi semakin banyak bermunculan,” ungkap Cahyo.
Dilansir Kemenkeu RI, UMKM diprediksi akan terus mengoptimalkan potensi digitalisasi. Potensi peningkatan nilai ekonomi digital di Indonesia pun diprediksi akan mengalami peningkatan sebanyak 8 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Nilainya pun digadang-gadang akan menyentuh angka hingga Rp 4.531 triliun pada tahun 2030.
“Adaptasi yang dilakukan menggunakan teknologi bisa menyelamatkan perekonomian di masyarakat kecil. Sebenarnya udah mulai kelihatan (digitalisasi), tapi mulai puncaknya saat pandemi,” tegas Cahyo.
Sejalan dengan itu, Business Management Chair Department Brigham Young University – Idaho, USA, Shane T Wasden, Ed.D melihat adanya digitalisasi membuat bisnis tidak bisa lagi dipisahkan dengan teknologi.
“Kombinasi bisnis dan teknologi sangat dibutuhkan sekarang. Peluangnya sangat besar saat ini,” tegas akademisi Amerika tersebut.
Hal tersebut disampaikan Shane dalam Kuliah Umum “Digital Transformation on Global Entrepreneurship.” Beliau hadir secara langsung di Theater Thomas Aquinas, Kampus 1 SCU pada 10 Juni 2024.
Berbagai tantangan dan peluang pengembangan bisnis di era digital menjadi topik yang dibicarakan Shane dalam forum ini. Ia pun banyak berdiskusi bersama mahasiswa Program Studi SI SCU. Mereka mayoritas merupakan mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah E-Business dalam Program Konsentrasi E-Commerce.
Hadirnya Shane menjadi peluang mahasiswa mempeluas wawasannya terkait perkembangan bisnis digital di pasar global.
“Sebenarnya bagi mahasiswa SI SCU hal yang biasa belajar bisnis selain belajar komputer. Tapi kali ini border-nya memang luas. Mahasiswa bisa belajar bagaimana perfektif global tentang bisnis dan teknologi ini,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) SCU, Prof Ridwan Sanjaya.